Kenaikan harga cabai merah jadi salah satu penyebab inflasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga 1,04 persen.
"Tingginya harga cabai merah pada Oktober lalu menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Sumatera Utara yakni mencapai 1,04 persen. Angka inflasi di Sumut ini jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang hanya 0,14 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Wien Kusdiatmono di Medan, Selasa (1/11/2106).
Dikatakannya, dari empat kota IHK di Sumatera Utara, seluruhnya mengalami inflasi yaitu Medan 1,11 persen; Sibolga 1,3 persen; Pematangsiantar 0,6 persen; dan Padangsidimpuan 0,5 persen.
"Selain cabai merah, penyumbang tingginya inflasi Sumut juga disebabkan adanya kenaikan harga pada komoditas sayuran sawi, buah pepaya, tarif listrik, dan daging ayam ras," sebutnya.
Menurutnya, inflasi pada bulan Oktober 2016 menyebabkan laju inflasi kumulatif (Oktober 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing kota, yaitu Sibolga 6,03 persen; Pematangsiantar 3,37 persen; Medan 5,65 persen; dan Padangsidimpuan 3,45 persen. Sementara itu, inflasi kumulatif untuk Sumatera Utara sebesar 5,33 persen.
Selain itu, lanjutnya, inflasi ini juga menyebabkan laju inflasi year on year (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) masing-masing kota, yaitu Sibolga 9,12 persen; Pematangsiantar sebesar 5,50 persen; Medan sebesar 7,66 persen; dan Padangsidimpuan sebesar 5,36 persen. Sementara itu, inflasi year on year untuk Sumut sebesar 7,38 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement