Berdayakan Perempuan, Maybank Luncurkan 'Maybank Women Eco Weaver'
Maybank Group melalui Maybank Foundation meluncurkan program pemberdayaan ekonomi tingkat regional bagi komunitas perempuan tenun bertajuk "Maybank Women Eco Weaver".
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan bahwa ini merupakan salah satu program utama Maybank yang dirancang untuk mendukung semangat kebersamaan ASEAN dalam mengangkat dan mempromosikan tenun tradisional secara berkelanjutan dengan tujuan memperkaya peran strategis kaum perempuan di berbagai komunitas untuk mencapai independensi ekonomi (economic independent) dan inklusi keuangan di kalangan pengrajin tenun perempuan di seluruh ASEAN.
"Maybank Group memulai inisiatif program pemberdayaan sejak akhir 2015 dan saat ini hadir di dua negara, yakni Indonesia dan Kamboja," ujarnya dalam acara peluncuran Maybank Women Eco Weaver di Lombok, Rabu (2/11/2016).
Ia mengungkapkan bahwa di Indonesia seni tenun dapat ditemukan di banyak daerah. Bersama Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) pelaksanaan program dipusatkan di empat area, yakni Lombok Timur dan Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat beserta Sawahlunto dan Tanah Datar di Sumatera Barat.
Dalam program ini, Maybank memberikan micro financing untuk modal awal serta menyelenggarakan pelatihan secara berkala kepada 400 pengrajin tenun perempuan di empat area tersebut dalam kurun waktu tiga tahun.
"Pelatihan di antaranya terdiri dari pengetahuan teknik tenun, proses pewarnaan alami, pemasaran, promosi dan literasi finansial," jelasnya.
Chairman Maybank Group dan Maybank Foundation Tan Sri Dato' Megat Zaharuddin Megat Mohd. Nor mengatakan hal yang sama juga dilakukan di Kamboja. Maybank melakukan kemitraan dengan Ngorn Vanntha dan Color Silk melakukan pembangunan Maybank Silk Weaving Centre awal tahun ini.
Sebanyak 25 pengrajin tenun perempuan berada di pusat pelatihan tersebut bersama dengan 80 petani yang mendukung penanaman pohon murbai, bahan penting untuk produksi benang sutera. Maybank berencana untuk melanjutkan inisiatif ini ke Laos pada 2017 agar dapat melibatkan lebih banyak perempuan pengrajin tenun untuk memajukan tenun dan memberdayakan kaum perempuan.
"Eksistensi kami di regional, yang berada di 10 atau semua negara ASEAN memungkinkan kami membawa misi yang terintegrasi. Sangatlah menggembirakan bahwa dalam jangka waktu yang singkat, program kami di Indonesia dan di Kamboja telah mendapatkan perhatian yang luar biasa, memberikan dasar yang kuat bagi kami untuk mengembangkannya ke Laos tahun depan. Kami yakin program ini akan terus berkembang dan membuka jalan untuk memberdayakan perempuan di komunitas yang kami layani, menghidupkan kembali industri tekstil, dan pada akhirnya memberikan kontribusi kepada pembangunan ekonomi di masing-masing negara," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan komitmen ini juga menjadi bagian dari upaya Maybank Indonesia untuk memberikan kontribusi positif dalam mendukung upaya pelestarian tenun Indonesia sebagai bagian dari khazanah kekakayaan tenun ASEAN dan mengangkatnya ke dunia internasional dengan mendukung upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan karena menggunakan pewarna alami.
"Hal ini juga memberikan dampak keekonomian bagi perempuan beserta keluarga dan masyarakat di sekitarnya melalui program pemberdayaan ekonomi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement