Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Inflasi Babel Bulan Oktober Tetap Terkendali

BI: Inflasi Babel Bulan Oktober Tetap Terkendali Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pangkal Pinang -

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edhi Rahmanto Hidayat menyatakan inflasi bulan Oktober 2016 tetap terkandali.

"Sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia, indeks harga konsumen (IHK) di Babel pada bulan Oktober 2016 mencatat deflasi sebesar 0,11% (mtm). Inflasi IHK bulan ini tetap terkendali sesuai dengan pola historisnya," katanya di Pangkalpinang, Senin (7/11/2016).

Menurutnya, dengan perkembangan tersebut, Babel mengalami inflasi tahunan sebesar 5,04% (yoy) atau 4,58% (ytd) jika dilihat berdasarkan inflasi IHK secara kumulatif bulan Januari hingga Oktober.

"Terkendalinya harga pada bulan Oktober seiring dengan terjaganya pasokan komoditas strategis dan penyesuaian tarif angkutan udara," jelasnya.

Deflasi bulan Oktober 2016 disumbang oleh deflasi Kota Pangkalpinang sebesar 0,34% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,64% (mtm).

Secara tahunan Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 5,69% (yoy) atau 5,13% (ytd).

Sementara itu, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,31% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi 0,68% (mtm), atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,88% (yoy) atau 3,26% (ytd).

"Berdasarkan disagregasi inflasi, deflasi pada bulan ini bersumber dari kelompok volatile food dan administered prices yang mengalami deflasi masing- masing sebesar 1,21% (mtm) dan 0,55%(mtm).

Sementara itu, kelompok inti pada bulan Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,49% (mtm)," jelasnya.

Ia menambahkan, deflasi volatile food terutama bersumber dari penurunan harga daging ayam ras, ikan selar, bawang merah dan cabai.

Sedangkan deflasi kelompok administered price didorong oleh penurunan tarif angkutan udara.

"Untuk sumber tekanan inflasi inti antara lain dari kenaikan harga tarif tukang bukan mandor," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: