Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Liryawati, Handset dan TI sudah jadi Life Style 

Kata Liryawati, Handset dan TI sudah jadi Life Style  Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Liryawati baru dua tahun menjabat sebagai Investor Relation Director PT Link Net. Sebelumnya dia adalah Credit Marketing Officer di Bolt 4G LTE, sejak meluncurkan produk tersebut. Sebelum itu dia juga pernah di Samsung selama 2 tahun.?

Sebelum masuk perusahaan yang bergerak di bidang TI dan Handset, Liryawati pernah di perusahaan yang bergera di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), yakni Coca Cola selama 5 tahun. Sebelumnya lagi di Philip Morris selama 8 tahun.?

Namun yang menarik, kata Liryawati semuanya di posisi marketing dan penjualan, baik pasar lokal maupun regional. Awal di Philip Morris, di sana dia banyak belajar tentang sistem dan cara kerja untuk melakukan pemasaran langkah-langkahnya seperti apa. Dan saat di Coca Cola belajar bagaimana menjual sesuatu yang secara fisik besar ke konsumen.?

Saat masuk ke bisnis TI, yang memotivasi dirinya menurutnya sederhananya dia merupakan tipe orang yang suka belajar, mencoba dan mendapatkan pengalaman. Dan menurutnya marketing dan penjualan, apapun industrinya fundamentalnya sama, yang penting bisa diterapkan.?

Kesempatannya di salah satu perusahaan smartphone terbesar Samsung, menurutnya sebuah keberuntungan, sebab Samsung sedang naik daun. Saat itu dia berfikir industri Smartphone sedang sangat bagus. Namun 7 tahun berjalan pemain sudah semakin banyak, jadi persaingan lebih tinggi.?

Seiring perkembangan handset kebutuhan akan jaringan mulai tumbuh. Liryawati pun memutuskan untuk masuk ke bisnis TI yang bergerak dalam penyediaan jaringan. Saat itu di tahun 2013, Bolt mulai masuk dengan menawarkan kecepatan jaringan. Dua tahun di Bolt diapun ditarik ke Link Net yang masih satu naungan Lippo Group di awal tahun 2015.?

Hampir 5 tahun di bisnis penyedia jaringan dan 8 tahun di Handset, Liryawati melihat perkembangan TI saat ini lebih cepat dan lebih besar dibanding perkembangan dan pertumbuhan FMCG. Dan konsumen dengan cepat mengikuti perubahan tersebut. Kondisi itu menunjukkan kebutuhan masyarakat saat ini lebih ke life style.?

Menurutnya, Fixed Broadband juga termasuk life style. Oleh karena itu sampai sekarang Link Net bermain di Fixed Broadband dan pay tv menjadi produk andalan. Ke depan fixed broadband, wireless broadband dan pay tv dalam bentuk cable maupun OTT, akan menjadi life style.

?Generasi mileneal permintaan dan harapan life style dan digital life style sudah berubah. Jadi kita juga musti mengikuti jaman perubahan yang cepat ini,? ujar Lisryawati.?

Menurut dia, Link Net juga selalu melihat adanya consumer centric, artinya consumen maunya kemana harus dengan lincah bisa mengikuti. Kalau saat ini tidak cuma di formad fixed broadband dan pay tv saja, tapi saat ini sudah meluncurkan produk andalan tersebut ditambah suplemen wireles 4G LTE. Sebab konsumen menginginkan sesuatu yang lebih mobile.?

Layanan tersebut diberikan supaya konsumen tidak pusing membeli internet dari mana, tapi hanya dengan 1 jendela dalam hal ini Link Net, mereka bisa mendapatkan internet di rumah menggunakan Link Net, di luar rumah menggunakan 4G LTE. Dan saat mereka masuk ke Lippo Ritel Shop dan lainnya, akan mendapatkan akses wifi bagi pelanggan akan mendapatkan akses gratis.?

?Jadi kami akan selalu melihat consumer centrik, nggak bisa terlalu baku hanya infrastruktur, hanya fixed broad atau hanya wireles saja, jadi sangat fleksibel,? ujarnya.?

Membandingkan fixed broadband dan wireless broadband, menurutnya memiliki kekurangan dan kelebihan, tapi keduanya bisa saling melengkapi. Melihat pasar wireles broadband dan fixed broadband, keduanya juga merupakan market yang sangat berbeda.?

Penggunaan wireles itu biasanya saat dalam perjalanan saat tidak ada pilihan seperti saat perjalanan ke sekolah, ke tempat kerja. Tapi bagaimanapun juga saat konsumen menginginkan akses data lebih cepat dan lebih besar maka akan kembali ke fixed broadband. Fixed broadband juga memiliki spektrum atau kuota yang tidak terbatas dan bisa digunakan ke semua perangkat anggota keluarga sehingga lebih ekonomis.?

?Kalau wireles menangya lebih fleksibel dimanapun kapanpun, tapi untuk stabilitas dan kuota tanpa batas tetap fixed broadband,? tutup Liryawati

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: