Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ryanair Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara

Ryanair Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Kredit Foto: Wikipedia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ryanair menaikkan proyeksi pertumbuhan lalu lintas udara jangka panjang sebesar 10 persen dan memprediksi akan membawa lebih dari 200 juta penumpang per tahun hingga Maret 2024.

Maskapai penerbangan bertarif rendah tersebut optimis mampu menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan di seluruh Eropa, ditengah ketidakpastian pasca-Brexit.

Namun, keputusan rakyat Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa telah mengakibatkan jatuhnya nilai pound, sehingga membuat Ryanair harus memangkas proyeksi laba setahun penuh dari 12 persen menjadi sekitar 5 persen pada tahun fiskal 2017.

Berita tersebut datang setelah Ryanair melaporkan kenaikan laba 7 persen di paruh pertama 2016.

Mengutip?BBC?di Jakarta, Selasa (8/11/2016), Ryanair membukukan laba sebesar ? 1,168 miliar (US$ 1,29 miliar) di periode April hingga September, yang digambarkan perusahaan sebagai kinerja kuat di babak pertama.

Kendati demikian, maskapai penerbangan asal Irlandia tersebut memperingatkan tarif penerbangan yang rendah dan ketidakpastian pasca-Brexit akan menjadi ancaman bagi maskapai di semester kedua tahun ini.

Pada perdagangan pagi, saham Ryanair naik 4,9 persen menjadi ? 13,40.

Bulan lalu,?Ryanair, mengurangi proyeksi laba setahun penuh, akibat penurunan nilai pound pasca-Brexit.

Ryanair?memangkas proyeksi laba bersih setahun penuh menjadi ? 1,3 miliar hingga ? 1.35bn, atau 5 persen di bawah prediksi sebelumnya.

CEO Ryanair Michael O'Leary mengatakan kepada BBC bahwa bisnis penerbangan tengah mengalami "booming", namun menghadapi lingkungan yang "bearish" setelah referendum Brexit.

Akibatnya, maskapai memotong tarif untuk mendorong lebih banyak orang untuk melakukan perjalanan.

"Ini berita buruk bagi pemegang saham, tetapi berita bagus bagi pelanggan saya," katanya.

Sterling telah jatuh sekitar 18 persen terhadap dolar sejak referendum.

Ryanair?memiliki basis operasional terbesarnya di Bandara Stansted London. Saham maskapai ini telah jatuh lebih dari 23 persen sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: