Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop: Koperasi Masih Bisa Berkembang

Kemenkop: Koperasi Masih Bisa Berkembang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan koperasi di Indonesia masih bisa berkembang menjadi besar seperti yang terjadi di negara-negara lain.

"Di negara-negara lain, koperasi bisa menjadi besar dan hebat. Kita juga bisa seperti mereka. Koperasi yang bergerak di bidang sosial juga sudah banyak," kata Wayan dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Wayan menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" dalam rangka peringatan ulang tahun Perum LKBN Antara ke-79.

Menurut Wayan, beberapa koperasi di berbagai daerah sudah berhasil membangun diri menjadi besar dan memiliki pabrik produksi dengan omzet ratusan miliar rupiah di bidang sawit, perikanan dan lain-lain.

"Di Sanur, Bali juga ada koperasi serba usaha yang mengembangkan usaha di berbagai lini sesuai dengan potensi daerahnya. Untuk membangun koperasi besar, Indonesia pasti bisa," tuturnya.

Dengan adanya badan usaha milik desa (BUMDes), Wayan berharap bisa bersinergi dengan koperasi yang sudah ada di desa-desa. Banyak yang bisa dikerjakan bersama antara koperasi dengan BUMDes.

Pendirian BUMDes diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang badan usaha milik desa yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa.

Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" menghadirkan pembicara kunci Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Selain Wayan, pembicara pada seminar tersebut adalah Kepala Biro Perencanaan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Syamsul Widodo dan Ketua Lembaga Perberdayaan Masyarakat "Sanama" Andi Isvandiar Muluk. (Ant).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: