Ekonom Chatib Basri mengatakan pelaksanaan program Layanan Keuangan Digital dan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) membantu menyelesaikan persoalan gender dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Bank Dunia menyebut sekitar dua miliar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap bank, dimana 1,1 miliar di antaranya adalah perempuan.
"Pekerja di sektor informal sebagian besar perempuan, jadi kalau kita mendukung program inklusi keuangan maka akan menyelesaikan satu persoalan besar yaitu isu gender," kata Chatib dalam seminar "Laku Pandai: Peran dan Tantangan dalam Inklusi Keuangan" di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Selama ini perempuan tidak masuk ke pasar kerja karena sebagian besar waktunya habis untuk aktivitas rumah tangga.
Namun, jika perempuan diberi kemudahan akses kredit oleh agen-agen lembaga keuangan digital (LKD) maka mereka dapat mengalokasikan waktu dengan bekerja atau membuka usaha dari rumah.
Partisipasi perempuan akan meningkat dengan dorongan teknologi keuangan digital dan pembelajaran yang dapat diperoleh dari modul atau informasi internet.
"Dengan begitu maka perempuan bisa memberikan kontribusi output dan produktivitas untuk perbaikan ekonomi," kata Menteri Keuangan RI 2013-2014 itu.
Salah satu bank yang sudah melaksanakan program Laku Pandai adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk melalui layanan BTPN Wow! Menurut Direktur Utama BTPN Jerry Ng, perseroan tersebut memiliki 131 ribu agen LKD dan 2,2 juta nasabah Laku Pandai yang sebagian besar adalah perempuan.
Dengan menyediakan pinjaman modal paling besar Rp2 juta, ibu-ibu rumah tangga yang mulanya semiproduktif diberi pelatihan UKM sebagai bekal berwirausaha.
"Usahanya skala kecil misalnya beternak ayam atau mengolah makanan, namun program Laku Pandai ini terbukti membantu penciptaan tenaga kerja permanen," kata Jerry.
Melalui penyediaan program Laku Pandai, pemerintah menargetkan tingkat keuangan inklusif di Indonesia mencapai 75 persen pada 2019.
Program tersebut bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan.
Selain itu, juga melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia, terutama antara desa dan kota.
Laku Pandai diperlukan guna mewujudkan komitmen Otoritas Jasa Keuangan, industri perbankan, dan industri jasa keuangan lainnya dalam mendukung terwujudnya keuangan inklusif.
Produk-produk yang disediakan dalam program ini adalah tabungan dengan karakteristik basic saving account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya seperti asuransi mikro.
Salah satu manfaat keikutsertaan masyarakat dalam Laku Pandai adalah nasabah dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus ke lokasi kantor bank, melainkan cukup mengunjungi lokasi agen Laku Pandai yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement