BI: Undisbursed Loan di Sumut Naik Jadi Rp13,29 Triliun

Jumlah kredit perbankan di Sumatera Utara yang tidak tersalur atau undisbursed loan tahun 2016 meningkat mencapai Rp13,29 triliun.

"Undisbursed loan hingga September tahun ini naik 19,69 persen dibandingkan posisi sama 2015 yang masih Rp11,22 triliun," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah di Medan, Minggu (13/11/2016).

Meningkatnya jumlah dana yang tidak diserap atau diambil nasabah itu disebabkan dampak krisis global yang membuat kinerja dunia usaha terganggu. Diduga, pengusaha masih ragu mengambil kredit meski sebelumnya sudah diajukan ke perbankan.

"Penyaluran kredit memang masih bertumbuh, tetapi kecil atau 2,39 persen," katanya.

Difi menyebutkan penyaluran kredit hingga September tahun ini hanya Rp183,97 triliun dari tahun lalu periode sama yang Rp179,67 triliun. Kecilnya pertumbuhan kredit juga karena dampak krisis global yang membuat volume dan harga jual berbagai barang menurun.

"BI berharap pertumbuhan kredit semakin membaik sehingga perekonomian juga semakin pulih," katanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengakui, pengusaha masih ragu-ragu mengambil kredit. Keraguan pengusaha itu karena khawatir pembayaran terganggu menyusul belum bisanya dipastikan perekonomian membaik.

"Pengusaha takut kalau terjadi kredit macet akan mengurangi dan mengganggu kepercayaan bank, sementara usaha selalu membutuhkan dana segar dari perbankan," ujarnya. (Ant)