Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Citibank Tembus Rp1,9 Triliun

Laba Bersih Citibank Tembus Rp1,9 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Citibank NA Indonesia berhasil mencatat kinerja keuangan yang gemilang di kuartal tiga tahun ini. Laba bersih perseroan tembus ke angka Rp1,90 triliun atau tumbuh 63,70% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp1,16 triliun. Naiknya pos pendapatan bunga bersih sebesar 15,50% menjadi Rp3,5 triliun menjadi salah satu pemicu moncernya kinerja keuangan perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini.

Di samping itu pos pendapatan berbasis fee juga ikut naik sebesar 2,79% menjadi Rp1,51 Triliun. Alhasil, rasio return on asset (ROA) naik menjadi 4,47% dari sebelumnya 2,77% dan rasio return on equity (ROE) menjadi 16,54% dari sebelumnya 10,60%.

Chief Executive Officer Citibank NA Indonesia Batara Sianturi mengatakan capaian tersebut mencerminkan momentum yang kuat pada bisnis perusahaan.

"Kami telah meluncurkan produk Citi Virtual Card Accounts (VCA) dalam bisnis Treasury and Trade Solutions, Citi Priority dalam bisnis Wealth Management, dan Citi Indonesia Facebook dalam mendorong digitalisasi bisnis kartu dan retail banking kami," katanya melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Di samping itu, lanjut Batara, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga tercatat membaik dari 91,23% per September 2015 menjadi 79,97% pada akhir September 2016. Tingkat likuiditas juga terjaga dengan meningkatnya porsi dana murah dalam bentuk giro dan tabungan sebesar 73,93% dari keseluruhan dana pihak ketiga.

Hal tersebut berkontribusi pada peningkatan rasio net interest margin (NIM) menjadi 6,14% dari sebelumnya 5,30% pada September 2015.

"Pada triwulan III 2016 ini Citibank NA Indonesia juga mendapatkan penghargaan Best Foreign Bank di Indonesia dari Finance Asia. Tingkat permodalan yang kuat selalu kami jaga. Ini ditunjukan dengan kenaikan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 3,69% dari 25,38% menjadi 29,07% di bulan September 2016," tutup Batara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: