Beberapa bulan terakhir harga cabai merah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram sehingga masyarakat banyak yang mengeluhkan hal ini. Khusus untuk pelaku usaha bidang kuliner memang sangat memberatkan, sementara untuk menaikkan harga penjualan tidak mudah.
Misalnya Yani (38) pedagang warung nasi di daerah kampus Universitas Sumatera Utara (USU) sangat mengharapkan agar harga cabai merah dapat kembali normal sebab usaha warung nasinya hanya mengandalkan mahasiswa yang ada sekitar warungnya.
"Saya mau menaikkan harga nasi juga enggak tega sebab yang makan juga mahasiswa yang pada ngekos, uangnya pas pasan," katanya di Medan, Selasa (15/11/2016).
Selama ini, Yani hanya menunggu agar pemerintah segera menurunkan harga cabai merah. "Saya hanya bisa menunggu, kalaupun harganya tidak dapat lagi Rp20 ribu perkilogram seperti dulu, paling tidak ada keringanan harganya di bawah Rp 50 ribu perkilogram," ujarnya.
Sementara itu, Humas Bulog Sumut Rudi Adlin Damanik mengatakan bahwa saat ini memang sedikit sulit untuk menurunkan harga cabai merah dikarenakan panen cabai merah hanya ada di satu daerah, yaitu daerah Kabupaten Kabanjahe.
"Kita sudah lakukan terus-menerus OP di beberapa pasar tradisional, hanya saja memang permintaan masyarakat dalam mengonsumsi cabai merah tidak sebanding dengan pasokan yang kita punya, alhasil jadi naiknya melambung,"ujarnya.
Selain itu, Bulog Sumut selalu membeli cabai merah hingga lima ton di beberapa kabupaten di Sumut, saat ini Bulog Sumut hanya dapat pasokan sekitar 200 hingga 250 kilo saja.
"Namun, kita akan jamin. Kalau bulan Desember harga cabai merah akan kembali normal sebab bulan depan banyak daerah kabupaten yang panen cabai merah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement