Volume ekspor karet Sumatera Utara hingga Oktober tahun 2016 masih tetap turun sebesar 5,33 persen atau tinggal 346.239 ton dampak krisis global.
"Di periode sama tahun 2015, ekspor karet Sumut masih bisa 365.715 ton. Permintaam masih tetap lemah dampak krisis global,"ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa (15/11/2016).
Menurut dia, dampak krisis global. bukan hanya menurunkan harga jual karet tetapi juga pembelian menyusul permintaan produk setengah atau barang jadi dari karet juga tertekan.
Edy menyebutkan, meski di Oktober 2016 terjadi peningkatan ekspor atau menjadi 37.246 ton dari periode sama sebelumnya di 2015 yang masih 36.071 ton, kondisi itu belum bisa membantu mendorong ekspor karet Sumut di tahun ini.
Dia mengakui, permintaan karet di akhir tahun akan terus meningkat karena biasanya pabrikan membeli dalam volume lebih besar untuk dijadikan stok libur Natal dan tahun baru.
Akibat permintaan naik, otomatis harga jual juga ikut naik yang terlihat dari angka dewasa ini yang sudah di kisaran 1,7 dolar AS per kg.
"Ada prakiraan volume dan harga jual karet bergerak naik meski belum sebagus tahun-tahun sebelumnya," ujar Edy.
Eksportir karet sendiri mulai semakin melirik pasar lokal setelah melihat penjualan dii lokal, sebaliknya bertumbuh hingga 28,12 persen.
"Kalau hingga Oktober tahun 2015, penjualan lokal masih 12.382 ton sudah naik menjadi 15.863 ton di periodes sama 2016," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement