Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara terus memberdayakan dan mendorong 15 orang wirausaha dalam upaya meningkatkan produktivitas, sehingga bisa menumbuhkan potensi perekonomian di daerah setempat.
"Kami juga membuat media kajian dan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan kewirausahaan, karena masyarakat Malut yang konsumtif harus dimanfaatkan para Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam meningkatkan produktifitas," kata Kepala Perwakilan BI Malut, Dwi Tugas di Ternate, Jumat (25/11/2016).
Dikatakan, potensi pasar di Malut sangat bagus, sehingga wirausahaan bisa meningkatkan produktifitasnya seiring dengan meningkatnya masyarakat yang produktif.
"Kita memberi terus mendukung para wirausaha di daerah ini dengan peningkatan produk nilai jual tinggi, terutama potensi kelola ikan tuna dan ikan asin miliki mutu, inovasi ini perlu dibangkitkan bagi para UKM di Malut, katanya.
Bahkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan SDM para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena pelaku UMKM adalah pelaku ekonomi yang memegang peran besar dalam menopang perekonomian di daerah diantaranya keterbatasan akses permodalan dan kurangnya kemampuan mengakses pasar.
Selain itu, secara umum potensi alam yang ada di Malut banyak dikembangkan untuk mendukung sektor perekonomian masyarakat, sehingga diharapkan perkembangan dan pertumbuhan usaha dapat diperluas kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat karena kedua sektor ini miliki hubungan yang signifikan dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga, pelatihan kewirausahaan sebagai sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup menuju masyarakat yang sejahtera.
"Marilah kita saling bahu membahu dan bulatkan tekat dalam rangka mengembangkan kewirausahaan di Malut agar dapat menciptakan daya saing dalam SDM dengan daerah lain, katanya.
Dia menjelaskan, upaya perbankan dalam meningkatkan produktifitas UKM, salah satunya batik khas Malut sekarang sudah mulai banyak, bahkan ada yang produk-produknya dikirim keluar dari Malut. Ini berarti langkah yang cukup baik.
"Kenapa demikian, karena batik Malut dikirim dan dipakai atau diminati orang diluar dari daerah Malut, berarti pertanda bahwa batik malut memiliki ciri khas sendiri," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement