Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan sistem open data untuk perizinan, termasuk pertanahan akan rampung pada Februari 2017 mendatang.
"Melalui open data, maka kedepannya siapapun bisa mengakses data dari mana saja. Sistem open data ini juga merupakan bentuk transparansi," kata Basuki yang akrab disapa Ahok di Balai Rakyat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).
Dengan adanya sistem open data, sambung dia, bukan hanya warga Jakarta, tetapi juga orang-orang di seluruh dunia bisa mengetahui informasi mengenai status tanah dan juga perizinan lainnya.
"Jadi, tidak ada lagi rahasia. Semua informasi akan kami buka untuk masyarakat. Sistem open data ini ada kaitannya dengan konsep kebijakan Smart City dan pengembangan aplikasi teknologi," ujar Ahok.
Lebih lanjut, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu mengungkapkan tidak sulit untuk membangun teknologi di Kota Jakarta. Semuanya dapat diwujudkan apabila ada partisipasi dari seluruh masyarakat.
"Kami punya visi untuk membuat kehidupan semua orang jadi lebih baik. Dengan adanya partisipasi dari warga, maka Jakarta pasti akan lebih baik dan lebih maju, begitu juga dengan warganya," ungkap Ahok.
Seperti diketahui, masa kampanye dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 berlangsung mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 mendatang. Sedangkan hari pemilihan akan jatuh pada 15 Februari 2017.
Terdapat tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang terdaftar dalam Piklada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement