Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan jumlah rumah tangga yang telah teraliri listrik di provinsi ini masih rendah, dengan ratio elektrifikasi baru mencapai 65 persen.
Karena itu, menurut Irianto, di Nunukan, Minggu, pihaknya mendorong dan menfasilitasi PT PLN Persero agar dapat meningkatkan pelayanan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat yang sebagian berada di pelosok dan pedalaman yang terpencil.
"Jika membandingkan jumlah rumah tangga yang telah teraliri listrik dibagi dengan total rumah tangga di Kaltara, maka rasio elektrifikasi baru sekitar 65 persen. Berarti masih terdapat 35 persen rumah tangga yang belum teraliri listrik 24 jam," ujar Irianto dalam keterangan tertulisnya itu pula.
Irianto menegaskan, rendahnya jumlah rumah tangga yang telah menikmati listrik 24 jam tidak sebanding dengan potensi sumber energi yang dimiliki provinsi tersebut yang tergolong lumbung energi.
Karena itu, untuk mewujudkan harapan Pemprov Kaltara agar masyarakatnya menikmati listrik, dia mengaku terus berkoordinasi dengan PT PLN agar secepatnya mengadakan pembangkit yang sesuai dengan kondisi wilayah daerah itu.
Ia juga mengatakan, telah mendapatkan informasi dari PT PLN terkait program jangka pendek hingga jangka panjang dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Kaltara melalui pembangunan tapak tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
Bahkan, menurutnya, PT PLN mengupayakan interkoneksi melalui SUTT tersebut paling lambat direalisasikan pada 2019. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement