Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industi Agro Didorong Jadi Sektor Unggulan

Industi Agro Didorong Jadi Sektor Unggulan Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah bertekad menjadikan industri agro sebagai sektor unggulan dalam jangka panjang untuk terus memberikan stimulasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini didukung dengan potensi kekayaan sumber daya alam di Indonesia, sehingga diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat dan menghasilkan devisa.

?Langkah strategis yang dilakukan Kementerian Perindustrian adalah meningkatkan program kemitraan yang terintegrasi antara pelaku industri dengan petani,? kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto pada Rapat Koordinasi Nasional?Kadin?Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Bersama Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan di Jakarta, kemarin.

Menurut Panggah, pola kemitraan yang mengaitkan antara perusahaan inti dengan petani plasma mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup tinggi. Pasalnya,selain?dapat mengatasi kendala pendanaan maupun kualitas produksi petani, pola kemitraan ini?akan?menjamin pemasaran maupun tingkat harga hasil produksi petani.

?Perusahaan inti juga memperoleh manfaat yang besar,?antara lain dapat memasarkan produknya kepada plasma mitra mereka atau mereka mendapatkan?jaminan pasokan bahan baku dari mitranya,? tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Panggah, pihaknya telah mendorong pelaku industri agar melakukan kerja sama kemitraan dengan kelompok petani yang bertujuan untuk memperhatikan aspek?ekonomis, kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas pasokan bahan baku. ?Hal ini akan mendapatkan nilai tambah secara optimal karena rantai tata niaga lebih efisien,? ujarnya.

Panggah menyampaikan, beberapa subsektor di industri agro yang telah melakukan pola kemitraan terintegrasi yang cukup baik, antara lain industri susu, industri hilir kelapa sawit, industri gula, dan industri pengolahan kakao. ?Kami yakin pola kemitraan ini akan juga memacu pertumbuhan industri agro nasional,? ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, industri agro mampu tumbuh sebesar 6,64% sampai dengan triwulan III tahun 2016. Dari sisi kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sektor agro menyumbangkan 46,95% pada periode triwulan III tahun 2016 atau naik dibandingkan tahun 2015 yang bernilai 45,42%.

?Peran industri agro disumbangkan oleh sub sektor industri makanan dan minuman sebesar 32,82%, industri pengolahan tembakau 5,17%, dan industri hasil hutan dan perkebunan 8,95%,? ujarnya.

Sementara itu, nilai ekspor industri agro sampai bulan Oktober 2016 mencapai US$ 29,94 miliar. Sedangkan, nilai investasi PMDN di industri agro sampai semester I tahun 2016 sebesar Rp. 10,68 triliun dan investasi PMA sebesar US$ 2,41 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: