Karena Rapat, JK Batal Hadir Malam Penganugerahan Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membatalkan agendanya untuk hadir pada malam penganugerahan Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2016 yang digelar di Ballroom Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis malam (1/12/2016).?

Berdasarkan sumber yang diterima Warta Ekonomi, JK batal menghadiri acara tersebut karena harus mengikuti rapat terkait persiapan pemerintah dalam menghadapi demonstrasi Aksi Bela Islam III yang dilakukan hari ini, Jumat (2/12/2016).?

Oleh karena itu, kehadiran JK pada malam penganugerahan Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2016 akhirnya diwakili oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Sejatinya pada malam penganugerahan tersebut Wapres JK diagendakan menyampaikan keynote speech kepada para peserta dan pemenang penghargaan. Penyampaikan keynote speech oleh wapres akan dilakukan pada pukul 20.00 WIB.

Adapun, Majalah Warta Ekonomi menggelar kegiatan Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2016 sebagai bentuk apresiasi sekaligus memberikan dorongan kepada industri multifinance (pembiayaan) untuk lebih berkembang.

Selain itu, penghargaan tersebut juga bertujuan untuk memberikan inspirasi perusahaan pembiayaan lainnya atas strategi dan kiat yang mereka terapkan saat menghadapi tantangan bersaing maupun tekanan kondisi perekonomian.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga?Hartarto?menjelaskan, pihaknya akan terus meningkatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk petani domestik guna menurunkan biaya pokok produksi padi dan meningkatkan produktivitasnya. Untuk meningkatkan efisiensi, Kemenperin berencana akan mengubah skema bantuan alsintan dari sebelumnya diberikan kelompok tani menjadi secara individual.

"Kita akan merubah bantuan peralatan tani, yakni tidak lagi terpusat tapi berdasarkan kebutuhan masyarakat. Sekarang ini subsidi digeser ke perorangan, masyarakat yang pilih sendiri," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Warta Ekonomi Multifinance Consumer Choice Award 2016 itu.

Guna menyukseskan program itu, Airlangga berharap, industri pembiayaan atau multifinance dapat memberikan kontribusi besar untuk membiayai alat-alat tani tersebut.

"Dalam konteks ini yang paling pas multifinance. Kalau program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kan berbeda (skemanya), kalau alat tani lebih cocok multifinance yang berperan karena produknya ritel-ritel," tukasnya.

Airlangga berharap, dengan skema ini diharapkan pemberdayaan masyarakat petani dapat terus didorong, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. "Sekarang kepemilikan alat tani untuk individual bukan kelompok. Ini adalah PR untuk p erusahaan multifinance," terang Airlangga.

Secara umum, pertumbuhan industri pembiayaan 2015 dan 2016 cenderung mengalami perlambatan. Pada tahun 2015, piutang pembiayaan tumbuh negatif 0,8% dari Rp366,2 triliun menjadi Rp363,2 triliun. Pada semester pertama 2016, piutang pembiayaan multifinance mencapai Rp372,89 triliun atau tumbuh 0,81% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Tingkat pertumbuhan ini menurun dibandingkan dengan tahun 2012, yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 23,14% dari Rp245,29 triliun menjadi Rp302,07 triliun.