Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Bank Indonesia (BI) belum lama ini telah merilis pecahan uang kartal dengan desain baru untuk semua pecahan dari mulai jenis koin yang Rp100 sampai ke uang kertas nominal Rp100 ribu.
Seiring dengan diterbitkannya uang NKRI dengan desain baru, muncul juga kabar khususnya di media sosial yang menyebutkan bahwa uang tersebut tidak dicetak di Perum Peruri, melainkan di percetakan swasta yang ada di Kudus.
Menanggapi isu itu, BI membantah bahwa uang baru tersebut dicetak di luar Perum Peruri. Pihaknya berani memastikan, bahwa uang tersebut dicetak di perusahaan BUMN pencetak uang tersebut.
"Bahwa sesuai dengan UU Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, bahwa pelaksanaan pencetakan uang dilakukan oleh BUMN yang diberi tugas untuk mencetak uang yaitu Peruri. Jadi kami pastikan, uang tersebut tetap dicetak di Peruri," ujar Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Yudi Harimurti saat acara Bincang-Bincang Media (BBM), di Gedung BI, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Untuk itu, kata Yudi, terkait beberapa isu yang menyebar di media sosial menyatakan bahwa ada pencetakan uang di luar dari Peruri atau dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta, BI dengan tegas membantahnya.
"Jadi kami melakukan uang baru dicetaknya itu sesuai UU. Kami pastikan, itu (dicetak di luar Peruri) tidak benar. Tidak ada satu pun uang yang dicetak oleh pihak di luar Perum Peruri," tegasnya dia.
Bahkan, lanjut Yudi, untuk bahan kertas yang digunakan pun yang selama ini beredar di dunia maya menggunakan kertas dari China, dirinya pun membantahnya.
"Kita tak ubah spesifikasi bahannya. Bahan baku (kertas) yang digunakan adalah bahan yang kita gunakan (uang) saat ini. Kita hanya lakukan perubahan didesainnya saja. Sekali lagi tidak benar juga menggunakan kertas dari China," tandasnya.
Kata dia, BI sendiri bersama Peruri melakukan tender kertasnya. "Tender kertasnya itu tak salah. Tetap kertas yang kita gunakan kertas itu tender kertas dari Peruri," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement