Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

21st Century Fox Akuisisi Sky Senilai US$14,6 Miliar

21st Century Fox Akuisisi Sky Senilai US$14,6 Miliar Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa media Amerika Serikat 21 Century Fox mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan televisi berbayar di Eropa, Sky, dengan nilai akuisisi mencapai US$ 14,6 miliar.

Mengutip BBC di Jakarta, Kamis (22/12/2016), Rupert Murdoch yang mengendalikan 21st Century Fox, akan membayar sebesar ? 11,7 miliar, untuk membeli 61 persen saham Sky. Itu berarti, Fox menjadi pengendali saham dari perusahaan yang memiliki 22 juta pelanggan di Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, dan Austria.

Pemegang saham Sky akan menerima ? 10,75 per lembar saham secara tunai, yang merefleksikan seluruh nilai perusahaan dalam market value sebesar ? 18,5 miliar. Perusahaan media Amerika Serikat tersebut bergegas membeli saham Sky setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa pada Juni lalu. Kala itu, poundsterling jatuh 15 persen terhadap dolar AS.

Harga penawaran Fox, menurut Wall Street Journal, tidak berubah. Tapi Fox mengatakan akan menggunakan skema lain dalam menggandeng Sky, yakni tidak melalui penawaran tender langsung tapi merger. Cara ini dinilai lebih cepat untuk memiliki 100 persen dari saham target. Sementara itu, penawaran tender langsung memungkinkan Fox untuk berhadapan dengan saham minoritas.

Padahal beberapa pemegang saham memang ada yang tidak setuju atas pengambilalihan saham. Menurut seorang narasumber, empat dari 50 pemegang saham terbesar Sky mengatakan, harga yang ditawarkan Fox masih sangat rendah. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kepemilikan Fox hanya akan sebesar 39 persen. Nilai yang harus dibayarkan oleh Fox juga akan turut terpangkas.

"Alasan strategis untuk kombinasi ini jelas," kata Lachlan Murdoch, Ketua CoEksekutif 21st Century Fox dan putra sulung miliarder Rupert Murdoch.

Dia mengatakan, memiliki Sky bisa membuat Fox sebagai pemimpin global dalam distribusi yang terintegrasi. Perusahaan ini juga akan memiliki jaringan olahraga dan hiburan yang cukup besar.

Kesepakatan tersebut muncul di tengah kekhawatiran bahwa Rupert Murdoch, yang juga memiliki surat kabar nasional Inggris the Times, Sunday Times dan the Sun, akan memiliki pengaruh yang berlebihan atas media Inggris.

Menteri Kebudayaan Karen Bradley, memiliki waktu 10 hari untuk memutuskan apakah tawaran Fox menimbulkan kekhawatiran kepentingan publik, dalam kasus pluralitas media, mulai dari ketika perusahaan memberitahu otoritas persaingan usaha. Bradley memiliki kuasa untuk meminta Ofcom, pengawas media, untuk memeriksa kesepakatan tersebut.

Pemilik Fox, Rupert Murdoch, telah berminat untuk mengakuisisi Sky sejak lima tahun lalu. Tapi aksi tersebut gagal karena adanya skandal penyadapan telepon.

Fox memang telah mendapatkan dukungan dari direktur independen Sky. Namun Fox harus tetap mengamankan persetujuan dari regulator Eropa dan Inggris. Karena itu, CEO Fox James Murdoch, sangat berharap kesepakatan ini akan mendapat izin dari regulator.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: