Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank QNB Indonesia Menderita Rugi Bersih Rp235,4 Miliar

Bank QNB Indonesia Menderita Rugi Bersih Rp235,4 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank QNB Indonesia Tbk (BEKS) mencatatkan rapor merah dalam kinerja keuangannya di kuartal tiga tahun ini. Hingga Septetember 2016 perseroan menderita rugi bersih sebesar Rp235,4 miliar, padahal di periode yang sama tahun lalu QNB Indonesia masih sanggup meraup laba bersih sebesar Rp53,55 miliar.

Membengkaknya pos keuangan penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan menjadi salah satu penyebab hilangnya keuntungan perseroan di 9 bulan pertama tahun ini. Pos keuangan tersebut tercatat mengalami pembengkakan dari Rp9 miliar di September tahun lalu menjadi Rp 347,61 miliar di kuartal tiga tahun ini. Direktur Bank QNB Indonesia Novi Mayasari menjelaskan pendapatan bunga netto perseroan juga mengalami penurunan dari Rp455,01 miliar menjadi Rp380,27 miliar. "Kuartal tiga tahun ini rugi periode berjalan QNB Indonesia mencapai Rp235,4 miliar," katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (23/12).

Disisi lain, perseroan berhasil meningkatkan pendapatan operasional lainnya. Tercatat pos pendapatan operasional perseroan mencapai Rp203,04 miliar di kuartal tiga tahun ini atau naik? 296,49% dari periode yang sama tahun lalu Rp51,21 miliar.

Sementara untuk posisi kas, sepanjang kuartal tiga tahun ini posisi kas Bank QNB Indonesia turun tipis dari Rp45,43 miliar menjadi Rp45,01 miliar. Hal yang sama juga terjadi di total aset perusahaan, sepanjang kuartal tiga tahun ini, total aset bank yang tergabung dalam QNB Group ini mengalami penurunan total aset dari Rp25,75 triliun di kuartal tiga tahun lalu menjadi Rp25 triliun di kuartal tiga tahun ini.

Untuk posisi kredit, sampai kuartal 3 tahun ini distribusi kredit Bank QNB Indonesia turun 7,15%? menjadi Rp 18,6 triliun, padahal di periode yang sama tahun lalu sebaran kredit perseroan masih mencapai Rp20,83 triliun.

Sebelumnya Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam keterbukaan informasi menjelaskan penurunan kredit? disebabkan karena turunya harga komoditas seperti batubara dan harga minyak dunia. ?Kami masih mengamati dan mempertimbangkan untuk memilih industri yang akan diberikan kredit,? katanya dalam keterbukaan informasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: