Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duetsche Bank Setuju akan Bayar US$ 7,2 Miliar kepada Otoritas AS

Duetsche Bank Setuju akan Bayar US$ 7,2 Miliar kepada Otoritas AS Kredit Foto: Sumber lain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribut-ribut Duetsche bank dan otoritas AS tampak belum adem, setelah bank asal Jerman itu menyetujui besaran denda yang mesti dibayarkan yakni hanya US$ 7,2 miliar. Pasalnya, nilai tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan otoritas AS sebesar US$14 miliar pada September lalu.

Deutsche Bank termasuk di antara lembaga keuangan besar dituding oleh otoritas AS telah menyesatkan investor mengenai valuasi dan kualitas sekuritas berbasis-mortgage yang dijual sebelum krisis finansial global 2008. Penjualan surat berharga residensial berbasis-mortgage ini jadi pemicu utama krisis 2008 di Amerika Serikat.

Hampir semua sekuritas tersebut tidak bernilai alias bodong hingga menyebabkan kerugian miliaran dolar AS kepada para pemegang obligasi ketika pasar perumahan anjlok. Dampaknya, sejumlah besar bank bangkrut dan menimbulkan resesi terburuk sejak era 1930-an di AS.

Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (23/12/2016) selain Duetsche, Credit Suisse juga telah sepakat membayar US$ 5,28 miliar terkait skandal efek beragun aset (EBA), sementara Bank Swiss membayar US$ 2,4 miliar dan memberikan kompensasi kepada konsumen senilai US$ 2,8 miliar selama lima tahun ke depan.

Di saat bersamaan, Departemen Kehakiman AS mengatakan pihaknya juga menuntut Barclays terkait penipun sekuritas hipotek. Barclays diduga telah melakukan praktik ini sejak 2005 hingga 2007 yang menyebabkan kerugian miliaran dolar kepada investor.

Kasus Duetsche bank memicu perhatian di kalangan pejabat Jerman. Pada September lalu mencuat isu pemerintah akan memberikan dana talangan, namun isu kembali redup selama beberapa bulan ke depan. Isu bailout ini juga memunculkan pro dan kontra. Kelompok Analis Eurasia Group menilai bailout oleh pemerintah merupakan sebuah kesalahan.

?Spekulasi bahwa Berlin akan memberikan bailout untuk Deutsche Bank merupakan suatu kekeliruan, dan kesalahan dalam memahami aturan Uni Eropa mengenai penyelamatan perbankan, iklim politik dan kondisi permodalan bank,? tulis Direktur Riset Eropa Eurasia Group Mujtaba Rahman, analis Federico Santi dan Charles Lichfield dalam laporan yang dipublikasikan pada Kamis (29/9).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: