Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mandiri Sebut Kredit 'Nganggur' Proyek Infrastruktur Cukup Tinggi

Mandiri Sebut Kredit 'Nganggur' Proyek Infrastruktur Cukup Tinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT. Bank Mandiri Persero Tbk mengatakan kredit menganggur atau kredit yang belum digunakan (undisbursed loan) debitur untuk proyek infrastruktur masih nisbi tinggi, sekitar 20 persen dari total komitmen yang sudah disepakati.

Komitmen pembiayaan proyek infrastruktur yang sudah disepakati Mandiri hingga Okotber 2016 sebesar Rp96,9 triliun, kata Senior Executive Vice President Bank Mandiri Alexandra Askandar di Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Menurut Alexandra, masih tingginya kredit menganggur tersebut, karena menunggu realisasi dari pembangunan proyek infrastruktur yang dibiayai. Kredit menganggur paling besar adalah untuk proyek jalan tol.

"Memang masih nisbi besar ya, karena tergantung realisasi proyeknya, seperti, misalnya, terhambat dengan masalah pembebasan lahan," ujar dia.

Alexandra mengatakan kredit untuk proyek jalan tol memang termasuk pembiayaan dengan nilai yang cukup besar.

Secara total untuk proyek infrastruktur, bahkan kata dia, jumlah kredit menganggur bisa lebih dari 20 persen di akhir tahun ini. "Lebih, bisa lebih ya (20 persen), tapi kami ingin buru-buru terealisasi," ucapnya.

Dia mengatakan Mandiri ingin kredit yang sudah disepakati tersebut, secepatnya untuk dicairkan. Namun, dia juga tidak bisa memaksa kesiapan debitur dan proyek infrastruktur yang dibiayai.

"Tapi kan kita juga lihat dari proyeknya. Kan harus memenuhi 'terms and conditions' untuk dicairkan," ujar dia.

Komitmen Mandiri untuk infrastruktur terbesar diberikan ke proyek-proyek di sektor transportasi yang mencapai Rp37,1 triliun, kemudian proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp32,1 triliun.

Meskipun masih terganjal pencairan kredit, Mandiri meyakini tahun depan kredit infrastruktur dapat tumbuh lebih pesat, dan bertahan di dua digit.

Pertumbuhan kredit infrastruktur akan menopang kredit korporasi yang pada 2017 ditargetkan melebihi 14 persen. Hingga triwulan III 2016, kredit korporasi Mandiri sebesar Rp212,4 triliun atau tumbuh 14,3 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: