Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis (Jumat pagi WIB, 30/12/2016), didorong dolar AS yang melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 17,2 dolar AS, atau 1,51 persen, menjadi menetap di 1.158,10 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan yang luas ketika indeks dolar AS turun 0,52 persen menjadi 102,68 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Laporan perdagangan internasional barang yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS pada Kamis, menunjukkan defisit perdagangan meningkat menjadi lebih buruk dari perkiraan negatif 65,3 miliar dolar AS, dengan ekspor menurun sebesar satu persen, dan impor meningkat 1,2 persen. Para analis mencatat bahwa laporan tersebut cenderung memberikan tekanan pada dolar AS yang pada gilirannya mempengaruhi emas.
Emas diletakkan di bawah sedikit tekanan karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun 10.000 ke tingkat 265.000 pada minggu yang berakhir 24 Desember, sebuah angka yang analis catat berada dalam ekspektasi setelah laporan minggu sebelumnya menunjukkan klaim lebih buruk dari yang diperkirakan. Aktivitas perdagangan dan rilis berita-berita tetap rendah karena sebagian besar AS tetap berada pada minggu antara Natal dan tahun baru.
Para pedagang menunggu minggu depan untuk pekan perdagangan singkat lainnya karena pasar ditutup pada Senin (2/1), kemudian rilis indeks manufaktur Institute for Supply Management pada Selasa (3/1) dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (5/1).
Perak untuk pengiriman Maret bertambah 18 sen, atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 16,218 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 0,2 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 902,40 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement