Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polisi Ciduk 9 Imigran Gelap Asal Nepal

Polisi Ciduk 9 Imigran Gelap Asal Nepal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Makassar -

Makassar, Warta Ekonomi -- Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Tamalate menciduk sembilan warga asal Nepal yang diduga merupakan imigran gelap. Mereka diamankan di Kompleks Perumahan Puri Mas Permai, Jalan A Paturungi, Kelurahan Barambong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (8/1/2017) malam.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, mengatakan pemeriksaan terhadap para imigran gelap tersebut masih terus dilakukan oleh petugas Polsek Tamalate didampingi pejabat Imigrasi Kota Makassar. "Mereka ini diduga merupakan pengungsi ataupun pencari suaka," kata Dicky, Senin, 9 Januari.

Berdasarkan data kepolisian, identitas sembilan warga Nepal itu yakni Bishwa Ram khadka (27), Ravi Pun (27), Jaganath Pandey (27) dan Sanjeev RT (27). Lalu, ada pula yang bernama Anish Lama (21), Rajendra limbu (29), Kailash Tamang (29), Bishna Bahedur Pun (31) dan Prakash Lama (35). "Hasil pemeriksaan sementara, mereka baru tinggal seminggu sebelum diamankan," tutur dia.

Dicky menjelaskan para imigran gelap tersebut akan diserahkan kepada Imigrasi Kota Makassar. Kepolisian tidak memiliki kewenangan untuk memproses perihal izin tinggal warga asing. "Tindak-lanjutnya tentu kita serahkan ke pihak Imigrasi," tutur? mantan Kepala Bidang Propam Polda Banten ini.

Sulsel sendiri diketahui memang menjadi daerah transit favorit imigran gelap sebelum menuju ke negara ketiga tujuannya. Berdasarkan data Kemenkumham, tercatat 1.999 imigran gelap yang tinggal di Sulsel sepanjang 2016. Jumlah tersebut sudah turun dibandingkan dua tahun lalu yang mencapai 3.000 orang.

Sebaran 1.999 imigran gelap mayoritas berasal dari Afghanistan yang mencapai 1.283 orang. Sisanya yakni Myanmar 219 orang, Iran 81 orang, Somalia 171 orang, Sudan 77 orang, Irak 38 orang, Srilanka 30 orang, Etopia 37 orang, Pakistan 46 orang, Palestina 12 orang, Yaman dua orang, dan Eritria, Siria dan Mesir masing-masing satu orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: