Pemerintah menyerap dana sebesar Rp6,57 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (10/1), dengan total penawaran yang masuk sebesar hampir Rp24 triliun.
Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang diterima di Jakarta, Rabu (11/2/1017), menyebutkan jumlah diserap Rp6,57 triliun itu berasal dari seri SPNS11072017, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS11072017 mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,85625 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 11 Juli 2017 sebesar Rp17,89 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,84375 persen dan tertinggi 7,0 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp2,19 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,15391 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen.Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp3,49 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,09375 persen dan tertinggi 7,625 persen.
Selain itu, jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp0,73 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,62604 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp0,76 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,5625 persen dan tertinggi 7,6875 persen.
Untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,79 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,96955 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp0,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,8125 persen dan tertinggi 8,15625 persen.
Sedangkan, jumlah dimenangkan untuk seri PBS012 sebesar Rp0,86 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,36301 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp0,89 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,5 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp6,57 triliun ini melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp6 triliun. Penjualan Sukuk itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement