Ketua DPR RI Setya Novanto menegaskan indikator keberhasilan program tax amnesty perlu dicermati. Hal itu bertujuan untuk mengukur sejauh mana program tersebut berhasil dalam menghadapi tekanan fiskal yang dihadapi pemerintah. Sejauh ini, lanjut Novanto, presiden dan para menterinya sudah melakukan sosialisasi program ini secara maksimal.
"Setidaknya ada indikator-indikator yang betul-betul harus diperhatikan, yaitu terwujudnya percepatan pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta yang berdampak pada likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi," kata Novanto saat membuka Workshop Perpajakan yang digelar Badan Keahlian Dewan dengan tajuk Reformasi Perpajakan dan Kesinambungan Pendapatan Negara?di Ruang MKD DPR, Senayan, Kamis (19/1/2017).
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan indikator lain dari implementasi program tax amnesty adalah terwujudnya reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih komprehensif dan terintegrasi.
Ditegaskannya, program tax amnesty bila harta yang dimasukkan benar dan valid dengan presentase yang telah ditentukan, tentu tidak akan kena jerat hukum, sebab pemerintah sudah memberi kemudahan-kemudahan bagi para pengusaha yang mengikuti program tax amnesty. Keberhasilan tax amnesty sangat diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pembiayaan APBN dari dalam dan luar negeri.
"Berkaca pada kinerja periode tax amnesty sebelumnya, kita optimis target sebesar Rp165 triliun bisa dicapai menjelang berakhirnya periode ketiga pada akhir Maret 2017," kilah Novanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement