Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) Abdul Wahid Thahir mengatakan daftar tunggu haji di wilayahnya rata-rata berkisar 30 tahun. Bahkan, ada beberapa kabupaten/kota yang di atas 40 tahun.
"Paling lama daftar tunggu haji di Sidrap, yakni sampai 43 tahun, disusul Bantaeng 42 tahun dan Wajo 41 tahun," kata Wahid di Makassar, Senin, (23/1/2017).
Berdasarkan data Kanwil Kemenag Sulsel, Wahid menyebut dua daerah lain yang juga cukup lama daftar tunggu hajinya yakni Pinrang (39 tahun) dan Soppeng (36 tahun). Adapun, daerah yang tersingkat yakni Luwu. Itu pun, kata Wahid, masih harus menunggu sekitar 18 tahun. Karena itu, diharapkannya penambahan kuota haji yang diperoleh Indonesia diprioritaskan ke wilayahnya.
Diketahui, pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 orang menjadi 211.000 orang untuk tahun 2017. Sebagai catatan, sejak 2013 kuota jamaah haji Indonesia dan negara lainnya mengalami penurunan 20 persen karena perluasan fasilitas di Masjidil Haram, Mekkah.
Selain pengembalian kuota sebesar 211.000 jemaah, pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan tambahan kuota bagi Indonesia dan memutuskan tambahan 10.000. Adapun, kuota haji Sulsel juga diketahui sudah bertambah dari 5.777 orang menjadi 7.221 orang. Namun, itu belum termasuk terkait penambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi lantaran masih menunggu petunjuk pemerintah pusat.
Wahid menjelaskan adanya penambahan kuota haji tersebut belum dipastikan sebarannya ke daerah mana dan diprioritaskan kepada jemaah lajut usia (lansia) atau tidak.
"Kita masih tunggu kebijakan dari menteri agama atau presiden. Intinya, kita tunggu saja dari pusat, apakah tetap seperti regular atau ada kebijakan lain," tutur dia.
Lebih jauh, Wahid menyebut penambahan kuota haji yang diperoleh Indonesia merupakan hal yang sangat menggembirakan. Diharapkan, pemerintah Arab Saudi bisa memberikan tambahan kuota khusus sehingga daftar tunggu haji semakin pendek. Bahkan, diharapnya kelak tidak lagi ada antrean untuk berhaji seperti pada era tahun 1990-an.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Makassar Alimuddin Akib mengatakan cukup banyak orang yang datang melakukan pendaftaran atau mengecek daftar tunggu hajinya dalam beberapa pekan terakhir ini. Di Makassar, kata dia, kuota haji disebutnya bertambah dari 906 orang menjadi 1.132 orang. Itu belum termasuk kemungkinan tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi.
Disinggung mengenai daftar tunggu haji yang cukup lama, Alimuddin menyebut terjadi lantaran banyaknya warga yang ingin menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Meski begitu, kata dia, antrean haji di Makassar tidaklah sampai puluhan tahun.
"Yang mendaftar pada 2009 lalu, ada yang sudah bisa berangkat," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement