Bank Indonesia mengindikasi akan ada tren kenaikan harga minyak dunia di 2017. Dengan adanya kenaikan itu, diperkirakan akan mempengaruhi harga BBM di dalam negeri.
"Harga minyak dunia dalam kajian terakhir kami akan ada kenaikan. Tadinya kami perkirakan di 2016 US$40 per barel rata-rata, 2017 kami perkirakan akan naik jadi US$47 per barel, bulan lalu kami perkirakan hanya US$45 per barel," ujar Gubernur BI Agus Martowardono di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Dia menilai isu kenaikan ini menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai pemerintah dan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID). Pasalnya, hal itu akan berdampak ke?komoditasnya langsung atau harga secara umum.
"Makanya kita mencoba koordinasikan kenaikan harga BBM itu bakal dilakukan kapan, itu penting, karena kedua, kalau harga BBM naik itu yang akan merespons itu adalah harga angkutan umum, mulai dalam kota, luar kota, hingga tarif taksi," tuturnya.
Mantan Menteri Keuangan itu mengusulkan? kepada pemeirntah jika ingin menaikkan harga BBM harus mempertimbangkan waktu yang tepat.
?"Kalau misal lagi panen, inflasi rendah, itu timing yang baik. Nah, kita juga mesti lihat harga minyak dunia. Nah, hal ini yang kita lakukan supaya tetap terjaga," sebut Agus.
Dengan berbagai kemungkinan tekanan yang ada tersebut, Agus memperkirakan inflasi di 2017 akan berada di atas 4 persen. Untuk mengimbangi berbagai tekanan inflasi itu, Bank Indonesia telah sepakat dengan pemerintah untuk mencoba menekan harga-harga bahan pangan. Jika harga pangan bisa ditekan di kisaran 4-5 persen maka inflasi yang tahun ini ditargetkan 3-5 persen dapat tercapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement