Industri dalam negeri semakin banyak beralih menggunakan gas bumi yang dipasok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), dengan salah satu alasannya karena gas bumi lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.
Vice President Corporate Communication PGN Irwan Andri Atmanto dalam rilis di Jakarta, Rabu (25/1/2017)mengatakan, kompetisi global saat ini membuat industri-industri nasional dituntut efisien.
Beralih ke gas bumi, lanjutnya, merupakan salah satu langkah tepat karena dibandingkan bahan bakar lainnya, gas bumi lebih efisien serta ramah lingkungan dan mudah penggunaannya.
"Industri-industri nasional semakin banyak yang beralih ke gas bumi. Kompetisi global menuntut industri nasional untuk meningkatkan mutu dan efisiensi," katanya.
Pada awal 2017, PGN memperluas pemanfaatan gas bumi ke PT Aston Prima Raya, Karawang, Jawa Barat.
Harga solar yang semakin mahal membuat Aston Prima Raya beralih menggunakan sumber energi yang lebih efisien.
"Alasan kami beralih karena harga solar lebih mahal. Kami pakai gas bumi untuk bahan bakar tungku 'mixing' aspal," ucap Kepala Produksi Aston Prima Raya Miko.
Hal yang sama dilakukan PT Sampoerna Printpack di Jakarta Timur. Produsen Aerosol itu beralih dari elpiji ke gas bumi PGN dengan perkiraan penghematan biaya bahan bakar hingga 60 persen.
"Kami baru saja menyelesaikan pekerjaan 'gas in' atau pengaliran gas bumi pertama kali ke Sampoerna Printpack. Jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar gas lain seperti elpiji, maka Sampoerna Printpack akan menghemat kurang lebih 60 persen dari sisi harga bahan bakar saja," tutur Sales Area Head PGN Jakarta Sabaruddin.
Irwan menambahkan, gas bumi yang memiliki banyak keunggulan termasuk berasal dari produksi dalam negeri, tidak akan dapat dinikmati industri tanpa dibangunnya infrastruktur pipa gas bumi.
Oleh karena itu, menurut dia, PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi dan membuka kawasan baru pengguna gas bumi.
"Total pipa gas hilir PGN saat ini adalah 7.278 kilometer. Ini setara dengan 80 persen infrastruktur gas bumi hilir seluruh Indonesia. Tapi jumlah ini belum cukup. Masih banyak daerah yang belum terjangkau infrastruktur gas bumi dan PGN akan terus agresif membangun infrastrutkur gas bumi di Indonesia," ujarnya.
Sampai saat ini, PGN memasok gas bumi ke 1.652 industri dan pembangkit listrik, 1.920 pelanggan komersial dan usaha kecil menengah (UKM), dan lebih dari 200.000 pelanggan rumah tangga. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement