Perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, melaporkan penjualan dan laba bersih yang lebih rendah pada tahun lalu, didorong oleh pengiriman pesawat militer yang rendah.
Boeing membukukan penjualan sebesar US$94,6 miliar atau turun dua persen serta laba bersih sebesar US$4,9 miliar atau lima persen lebih rendah. Dikatakan, pendapatan kemungkinan besar akan tergelincir lebih jauh pada 2017 menjadi antara US$90,5 miliar dan US$92,5 miliar.
Namun produsen pesawat nomor satu di dunia tersebut juga berharap untuk mengirimkan pesawat komersial lebih banyak dan meningkatkan pendapatan per saham.
"Ke depan, tim kami berniat mempercepat produktivitas dan pelaksanaan program," kata ketua dan CEO Dennis Muilenburg seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Pada periode tersebut Boeing mengklaim telah memimpin pasar untuk tahun kelima berturut-turut, meski hanya mampu mengirim 748 pesawat komersial dibandingkan dengan 762 pesawat pada tahun 2015.
Perusahaan juga mengirim pesawat militer yang lebih sedikit dari sebelumnya, khususnya helikopter CH-47 Chinook dan jet tempur F/A-18 yang baru sehingga menyebabkan penjualan di divisi tersebut tergelincir tujuh persen. Selain itu, pendapatan juga jatuh dalam divisi pelayanan dan ruang angkasa karena melemahnya permintaan untuk satelit dan modernisasi pesawat.
Kendati demikian, penghasilan kelompok secara keseluruhan melonjak 59 persen pada kuartal keempat tahun ini karena permintaan terhadap pesawat komersial untuk perusahaan. Selain itu, Boeing juga diproyeksikan mengirim pesawat komersial lebih tinggi tahun ini antara 760 dan 765 pesawat. Saham perusahaan naik lebih dari dua persen pada awal perdagangan di New York.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement