Kementerian ESDM mulai tahun ini membanguna jarinan gas sepanjang 50 kilometer di Kukar. Pembangunan ini merupakan program intergasi jaringan pipa gas di Kaltim yang dalam 10 tahun akan terhubung satu kota dengan daerah lain di Kalimantan Timur.
Dirjen Migas ESDM IGN Wiraatmaja menjelaskan pihaknya terus melanjutkan? pembangunan jaringan gas kepada kabupaten kota di Kalimantan Timur.
??Di kota bontang kita perjuangkan 10 ribu sambungan tadi ibu walikota tadi kalau bisa minta 13 ribu SR. Kalau bisa kita usahakan. Kemudian di Samarinda 45oo sambungan. Untuk tahun depan tadi kita diskusikan untuk Kutai Kartanegara, Penajam juga Balikpapan ditambahkan lagi? sampai mengejar seluruh kota. Juga Bontang tahun depan diusulkan lagi,? ungkapnya usai pertemuan bersama Bupati/walikota penghasil dan pengolahan migas, Komsi VII dan Dirut Chevron, jajaran? RU V, VI di gedung RU V Balikpapan, (2/2/2017).
Pembangunan ini memerlukan waktu panjang yakni 10 tahun dengan dilakukan secara bertahap. ?Tahun ini akan mulai dibangun di jalur Tanjung Batu di kabupaten Kukar sepanjang 50 kilometer. Ini Pertamina yang bangun ditugaskan oleh menteri sudah ada suratnya. Nilai proyek nggak hafal saya,? ungkapnya.
?Tidak hanya jargas tapi juga? untuk industri dan pembangkit. Artinya kalau satu lapangan habis bisa disuplai dari lapangan lain,? sambungnya.
Di Kaltim lanjutnya cadangan gas masih melimpah diperkirakan hingga 60 kedepan masih tersedia. Konsepnya besar jelas Dirjen pemerintah pusat menginginkan ingin Kalimatan terutma Kalimantan Timur?? jaringan infrastruktur gas yang terintegrasi karena besar cadangan gas di Kaltim.
?Disini juga sudah punya tollroad/pipa utama dari daerah Peciko Handil hingga utara. Nah yang selatan ini perlu kita bangun? sehingga industri di Samarinda, di Balikpapan juga Penajam tersambung semua hingga rumah tangga, kendaraan pakai gas. Disini kayak akan gas maka harus banyak digunakan karena bersih dan harga jauh dari BBM,? paparnya.
Dia melihat? wilayah selatan Kaltim seperti Balikpapan, PPU, Pasar termasuk Samarinda belum tersentuh pada jaringan infrastruktur gas yang memajukan industri. ?Anggaran ini saya lupa tapi seluruh Indonesia itu 48 miliar dollar,? sebutnya
Untuk jargas ini dipasok oleh Chevron namun diketahui Chevron akan habis kontraknya pada 2018 mendatang.
Terhadap ini tidak akan mengganggu program yang disusun sebab suplai gas dapat dilakukan oleh penggantinya.?Masa kontraknya habis 2018. Opsinya bisa diperpanjang atau pasti berikan kontraktor baru. Suplai gas pasti akan berlanjut karena cadangan masih ada. Beda operator saja. Kita selalui guideline kalau terjadi peralihan maka pegawainya tetap. Seperti Mahakam site,? tukasnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Presiden Operation and Maintenance Chevron Kalimantan Ruby Mulyawan? menambahkan produksi Chevron hari ini mencapai 45-47 juta meter kubik gas perhari. ? Produksi itu, diantara untuk jargas. Produksi memang diperkirkan terjadi penurunan diperkirakan kami bisa support sampai Oktober 2018.cadangan-cadangan sudah yang melalui development ada juga yang belum terbukti. Cadangan yang belum terbukti akan dibicarakan operator baru saat ini belum bisa dikembangkan dengan berbagai alasan,? tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement