Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
etua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, menyatakan pihaknya akan mendorong akselerasi penyaluran kredit usaha rakyat alias KUR ke sektor produktif pada 2017. Sektor produkti seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan industri, dipatok akan mendapatkan porsi sebesar 40 persen untuk penyaluran KUR dari plafon Rp110 triliun.
Muliaman mengatakan pihaknya tidak menginginkan penyaluran KUR didominasi satu sektor yakni perdagangan. "Itu menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah untuk menyalurkan KUR ke sektor produktif dengan target 40 persen. Pemerintah ingin mendorong sektor produktif di luar (sektor) perdagangan," kata Muliaman di Makassar, kemarin (2/2/2017).
Guna merealisasikan target tersebut, OJK mendorong seluruh pihak bersinergi. Muliaman menerangkan untuk menggairahkan sektor produktif perlu dibangun ekosistem melibatkan berbagai macam lembaga keuangan, mulai dari bank, pembiayaan sampai asuransi. Keterlibatan pelaku usaha dan pemerintah juga memegang peranan penting.
"Karakteristik sektor perdagangan dengan sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya itu jelas berbeda. Perlu ada model pembiayaan yang berbeda dan dibangun rantai nilainya atau value chain," tutur Muliaman sembari menyebut tengah menggodok model pembiayaan untuk sektor produktif yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Menurut Muliaman, OJK berencana meluncurkan program inisiatif ketahanan pangan di Sulsel. Program tersebut sejalan dengan program pemerintahan Jokowi-JK yang ingin menggapai kedaulatan pangan. Program inisiatif ketahanan pangan akan dilaksanakan tanpa melupakan program maritim yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Muliaman menuturkan program-program OJK ke depan akan berusaha mendekatkan akses petani ke perbankan. Tujuannya agar petani lebih mudah memperoleh pembiayaan. "Kami akan berusaha mendekatkan petani dengan perbankan agar bisa lebih mudah memperoleh kredit. Petani tidak bisa maju sendiri, tapi akan digabung dengan petani lainnya untuk bisa diberikan asuransi."
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan sektor produktif, khususnya pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan, cukup potensial di daerahnya. Tahun ini, pihaknya berusaha mengoptimalkan hilirisasi sektor produktif tersebut. Untuk menggerakkan sektor tersebut, pihaknya berharap perbankan dan OJK menyetujui alokasi KUR yang lebih besar ke Sulsel.
Syahrul meminta perbankan dan OJK memberikan kepercayaan kepada pemerintah provinsi untuk diberikan dana sebesar Rp1 triliun. Adapun untuk pemerintah kabupaten/kota yang berjumlah 24 diharapkannya diberikan anggaran Rp100 miliar. Dengan potensi alam yang begitu besar, pihaknya optimistis anggaran itu akan mampu dikelola untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement