Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Abon Ikan, Nuraeni Sabet Lebih 100 Penghargaan

Berkat Abon Ikan, Nuraeni Sabet Lebih 100 Penghargaan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Nuraeni (49), seorang ibu rumah tangga dan orangtua tunggal, membuktikan bisa sukses dalam berbisnis. Berkat usaha rumahan abon ikannya, Nuraeni bahkan telah menyabet lebih dari 100 penghargaan. Ibu tiga anak ini juga kerap menerima undangan untuk memberikan materi atau pelatihan kepada masyarakat pesisir di sejumlah daerah di Indonesia.

Penghargaan Nuraeni berasal dari dalam dan luar negeri. Reward terhadapnya bukan sebatas kesuksesan usahanya, melainkan pengabdian memberdayakan masyarakat. Beberapa penghargaan yang berkesan yakni penghargaan British Council dan penghargaan nobel (domestik) yang membuatnya bisa sejajar dengan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.

Beberapa penghargaan Nuraeni juga datang dari pemerintah pusat, seperti dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penghargaan itu diperolehnya rentang 10 tahun menjalani bisnis pengolahan ikan.

Nuraeni mengaku tidak pernah memburu penghargaan atas usaha yang dijalaninya. Wirausaha sosial yang diinisiasinya dengan berbagi ilmu dan materi ditegaskannya bukan untuk pencitraan.

"Dari awal merintis usaha ini, saya komitmen membangun SDM masyarakat, khusus perempuan pesisir. Jadi bukan kejar penghargaan," kata Nuraeni saat dihubungi Warta Ekonomi di Makassar, Selasa (7/2/2017).

Bukti keseriusan Nuraeni membangun SDM masyarakat pesisir ditunjukkan dengan kesediaan menjadi pemateri di sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Ia ingin menularkan kesuksesan kelompok usaha wanita nelayan dan koperasi Fatimah Az-Zahra yang digagasnya ke seluruh pelosok Nusantara.

"Paling berkesan terakhir di Raja Ampat," tuturnya.

Selama lebih dari 10 tahun merintis usaha pengolahan ikan, Nuraeni dikenal sebagai pejuang perempuan pesisir. Berkat usaha yang dirintisnya dengan modal Rp1,5 juta, Nuraeni kini telah mempekerjakan lebih dari 30 orang dan menjaring 600-an orang dalam koperasinya. Omzetnya pun bisa melampaui Rp100 juta per bulan bergantung pesanan. Dengan usahanya itu, ia mampu memberdayakan perempuan pesisir agar lepas dari belenggu tengkulak.

Nuraeni bertekad membebaskan perempuan pesisir dari keterpurukan ekonomi yang kerap berujung pada kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak putus sekolah. Karenanya, konsep usahanya yakni wirausaha sosial di mana pihaknya menyisihkan keuntungan produk untuk berbagai kegiatan sosial.

Hasilnya tidak sia-sia dan membawa berkah, baik kepada orang di sekitar maupun dirinya sendiri. Buktinya, selain mencerdaskan kaum pesisir, usahanya dilirik oleh PT Pertamina.

Usaha pengolahan ikan kelompok usaha Fatimah Az-Zahra pun semakin berkembang. Nuraeni mengaku tidak lagi hanya memproduksi abon ikan, tapi juga beragam produk lain di antaranya yakni nugget ikan, otak-otak, fillet udang, bakso ikan, dan beragam produk olahan ikan dan laut lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: