Kenapa Kita Butuh Perencana Keuangan?

Di Indonesia ada beberapa profesi yang kurang familiar di telinga masyarakat kita. Salah satunya adalah perencana keuangan atau berbagai macam istilah lain seperti konsultan keuangan, financial planner, financial advisor, hingga wealth planner.

Sebenarnya seperti apa profesi perencana keuangan ini? Apakah sama dengan agen asuransi? Jawabannya, tentu berbeda. Sekali lagi, ini sangat berbeda. Jadi, perencana keuangan adalah profesi yang membantu klien dalam mengatur keuangannya, baik untuk individu ataupun keluarga.

Seorang perencana keuangan akan membantu mempersiapkan klien dalam mencapai tujuan keuangan. Tujuan keuangan setiap individu berbeda-beda, mulai dari mempersiapkan biaya pendidikan untuk anak tercinta, mempersiapkan biaya liburan, atau mempersiapkan dana pensiun untuk diri sendiri. Memilih asuransi yang tepat sesuai kebutuhan klien juga menjadi bagian dari pekerjaan perencana keuangan.

Well, tugas pokok sebagai perencanaan keuangan adalah memberikan advice/saran atau solusi dari permasalahan keuangan yang dihadapi klien yang semuanya tertulis dalam bookplan yang rapi. Hal inilah yang menjadi alasan penting masyarakat butuh perencana keuangan. Kemudian permasalahan-permasalahan apa saja yang sering terjadi bagi masyarakat kita? Berikut ulasannya.

Utang Kartu Kredit yang Menumpuk

Saat ini tidak hanya kartu kredit yang menjadi sumber utang karena ada pinjaman yang menggiurkan lagi yaitu kredit tanpa agunan (KTA) dan sudah menjadi rahasia umum kalau pinjaman ini memberikan bunga yang cukup besar.

Tentu bila dalam pemakaiannya di luar batas kewajaran dan di luar kontrol akan menjadi utang yang bunga berbunga. Bila kamu sudah menghadapi situasi demikian, ini sudah menjadi tanda bahwa Anda membutuhkan advisor yang tepat, bukan hanya cerita ke teman-teman mengenai permasalahan utang Anda.

Belum Memiliki Tabungan

Bekerja dengan pengalaman tahunan dan memiliki gaji yang lebih dari cukup, namun pada kenyataannya belum memiliki tabungan. Bahkan gaji yang diterimapun ternyata hanya numpang lewat saja. Miris memang, tapi ini realita yang banyak masyarakat alami dewasa ini. Apakah Anda salah satunya? Bila iya, bisa jadi ini tanda bahwa Anda membutuhkan perencana keuangan untuk membantu membenahi keuangan Anda.

Bingung Investasi Apa

Utang tidak ada. Tabungan sudah lebih dari cukup dan setiap bulan selalu surplus. Permasalahannya adalah Anda tidak tahu harus berinvestasi apa atau dikemanakan uang yang lebih tadi setiap bulan. Ini yang masih menjadi pertanyaan cukup banyak masyarakat. Investasi apa yang bagus karena di Indonesia memiliki berbagai macam jenis instrumen investasi. Anda harus mulai mencari tahu, investasi apa yang cocok?dengan tujuan Anda karena investasi yang bagus belum tentu cocok dengan tujuan keuangan Anda.

Lalu, bagaimana mencari tahu investasi apa yang pas?sesuai kebutuhan Anda? Ada banyak cara, mulai dari membaca buku atau artikel tentang keuangan, ikut pelatihan atau menggunakan jasa perencana keuangan. Semua kembali lagi pada Anda. Yang perlu diingat, jangan tergoda dengan investasi yang menawarkan return besar karena bisa jadi itu adalah sejenis investasi bodong yang belakangan ini kerap terungkap.

Jangan malu untuk mencari informasi apalagi saat masalah sudah pelik, minta bantuan kepada perencana keuangan bisa menjadi salah satu solusinya. Tapi perlu diingat, seorang perencanaan keuangan bukanlah magician yang mampu mengubah kartu dalam hitungan detik atau dengan kata lain mampu membuat Anda menjadi kaya raya dalam hitungan hari, apalagi membebaskan lilitan utang para klien. Bukan seperti itu. Semua tetap butuh proses.

Siapa saja yang butuh jasa seorang perencana keuangan? Siapapun yang peduli dan sadar terhadap keuangan diri sendiri dan masa depannya sehingga bukan saja seseorang yang memiliki masalah keuangan yang membutuhkan jasa perencanaan keuangan, namun bagi yang tidak ingin membuang waktu dalam mecoba-coba produk keuangan atau takut salah dalam memilih produk keuangan, tentu menggunakan jasa perencanaan keuangan merupakan jalan keputusan yang tepat.