Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendamping PLUT Harus Mampu Menciptakan Peluang

Pendamping PLUT Harus Mampu Menciptakan Peluang Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram didampingi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Yuana Setyowati menyerahkan Penghargaan Sinergitas Pendampingan KUMKM dengan PT. Telkom TBK melalui Kampung UKM Digital pada acara Peningkatan Kapasitas Konsultan Pendamping dan Temu Solusi PLUT-KUMKM, Jakarta (27/02/2017). | Kredit Foto: Kemenkop
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram ?menegaskan seorang tenaga pendamping (TP) dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM harus memiliki attitude dan networking yang baik.

"Tenaga pendamping itu harus memiliki jaringan yang kuat dan mampu menciptakan peluang dari jaringan tersebut. Intinya, mereka harus memanfaatkan jaringan tersebut. Dari itu semua, yang paling penting adalah tenaga pendamping harus memiliki mental attitude dan harus punya trademark?yang baik," kata Agus pada acara Peningkatan Kapasitas Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM dan Temu Solusi Pimpinan PLUT-KUMKM?di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Selain itu, menurut Agus, seorang tenaga pendamping PLUT harus profesional, memiliki integritas, etos kerja, dan gotong royong, sehingga dapat menghasilkan reputasi yang maksimal. TP juga harus melihat, mendengar, dan mengalami langsung, sehingga mampu menjawab semua pertanyaan masyarakat KUMKM terkait program-program PLUT.

Agus menambahkan program PLUT-KUMKM ini merupakan hasil koordinasi antara Kemenkop dan UKM dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan.

"Kemenkop yang menganggarkan gedung PLUT melalui belanja modal (tugas perbantuan). Sementara Pemda yang memiliki lahan sekitar 2.000-3.000 meter. Saat ini, dari 49 PLUT, 26 di antaranya sudah ?diserahkan kepada pemda setempat. Itu sudah menjadi tanggung jawab pemda, termasuk menyiapkan tenaga pendamping PLUT," jelas Agus.

Saat ini, ungkap Agus, ada sekitar 80 daerah yang ingin dibangunkan PLUT-KUMKM juga. Namun, karena keterbatasan anggaran di tahun 2017 maka hanya akan dibangun gedung PLUT di dua daerah saja, di antaranya Kabupaten Anambas (Kepri) dan Kabupaten 50 Kota (Sumbar) dengan masing-masing anggaran Rp3 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati mengharapkan agar PLUT-KUMKM dapat bersinergi dengan K/L para pemangku kepentingan guna mengoptimalisasi peran dan fungsi PLUT-KUMKM.

"Kita telah membangun 49 PLUT-KUMKM di 24 provinsi dan 25 kabupaten/kota dengan jumlah konsultan pendamping sebanyak 293 orang. Dalam melaksanakan perannya, PLUT-KUMKM diharapkan dapat bersinergi dengan K/L dan para pemangku kepentingan dalam rangka memperluas kerja sama dan sinergi baik dengan lembaga pemerintah maupun nonpemerintah untuk optimalisasi peran dan fungsi PLUT KUMKM," jelas Yuana.

Menurut Yuana, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan PT Telkom Tbk dalam Kampung UKM Digital. Saat ini, telah terealisasi di 13 PLUT-KUMKM di antaranya Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Tulungagung? (Jawa Timur), Kabupaten Sukabumi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi DI Yogyakarta, Kota Banjarbaru, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bulungan (Kalimantan Utara), Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Gianyar (Bali), Kabupaten Tasikmalaya, ?dan Kota Batu (JawaTimur).?

"Pendampingan sentra UKM binaan telah terealisasi 785 UKM yang sudah melakukan transaksi e-commerce melalui market place www.blanja.com," pungkas Yuana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: