Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kebijakan Bank Sentral Amerika atau The Fed untuk menaikkan suku bunganya bakal terjadi sebanyak 2 kali pada tahun ini. Hal tersebut diakui BI sudah diantisipasi melalui pembahasan di setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang biasanya digelar tiap 3 bulanan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kemungkinan The Fed bakal melakukan kebijakannya pada bulan Juni dan di kuartal 4 tahun ini. Sedangan untuk tahun depan, BI memprediksi The Fed bakal menaikan suku bunganya sebanyak 3 kali.
"Dari berita terakhir, kemungkinan waktu kenaikan suku bunga The Fed bisa lebih cepat dari proyeksi," katanya di Bali, Kamis (2/3/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan sejauh ini efek The Fed masih minim dirasakan. Hal tersebut terlihat dari arus modal asing yang mencapai Rp27 triliun.
Ditambah, pasca kenaikan suku bunga The Fed yang terjadi pada akhir tahun lalu nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS juga tidak terlalu besar. Stabilnya pasar valuta asing (valas) dalam negeri menjadi salah satu alasan kuatnya nilai tukar rupiah.
"BI selama tidak banyak melakukan intervensi rupiah. Tetapi kalau ada kejutan BI akan selalu siap masuk ke pasar untuk menjaga stabilitas rupiah," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement