Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Spotify Capai 50 Juta Pelanggan Berbayar

Spotify Capai 50 Juta Pelanggan Berbayar Kredit Foto: Min Won-Ki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Spotify berhasil menjadi layanan streaming musik pertama yang mencapai angka 50 juta subscriber untuk pelanggan berbayar. Spotify mengumumkan capaian tersebut lewat akun Twitter mereka.

"Terima kasih kepada 50 juta subscribers kami," tulis mereka di akun @spotify.

Hebatnya, 10 juta di antara pelanggan berbayar tersebut berhasil dirangkul Spotify hanya dalam waktu lima bulan. Sebelumnya, Spotify sudah mencapai angka 40 juta pengguna berbayar. Hal ini membuat Spotify melangkah semakin jauh meninggalkan rival terdekatnya, Apple Music, yang kini baru mendapat 20 juta pelanggan berbayar, 18 bulan setelah peluncurannya.

Adapun, total jumlah pelanggan Spotify, baik yang masih menjajal layanan gratis maupun berbayar telah mencapai angka 100 juta pengguna. Kendati demikian, layanan streaming musik asal Swedia tersebut menghadapi persaingan ketat dengan raksasa teknologi berkantung tebal seperti Amazon dan Google serta Apple.

Selain itu, Spotify yang mematok biaya langganan sebesar ?10 per bulan di Inggris, belum juga mencapai kesepakatan lisensi baru dengan label rekaman. Spotify sudah melakukan ekspansi hingga ke 60 pasar dengan total katalog lagu lebih dari 30 juta lagu secara on dan off.

"Spotify merupakan keberhasilan untuk layanan streaming musik secara global, tidak ada layanan serupa lainnya yang mendekati dalam hal pelanggan berbayar," kata Mark Mulligan, seorang analis industri musik di Midia Research seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Masalah bagi Spotify adalah bahwa Apple dan Amazon memiliki jutaan dolar AS untuk diinvestasikan pada layanan streaming-nya dan tidak perlu membuat keuntungan dari layanan tersebut, tambah Mulligan.

Google juga telah berinvestasi di layanan streaming-nya, Google Play Music, dengan membuat lagu tersedia secara offline dan menggunakan kecerdasan buatan untuk menyusun playlist yang lebih baik.

Spotify, yang mungkin mencatatkan sahamnya di pasar saham tahun depan, belum membukukan keuntungan meski melaporkan pertumbuhan pendapatan 80 persen dalam laporan keuangan tahunan terbarunya. Perusahaan ini juga masih berurusan dengan negosiasi lisensi yang "berbelit-belit" dengan perusahaan musik, kata Mulligan.

Sekitar 80 persen dari arus kas Spotify saat ini tengah dihabiskan untuk pembayaran lisensi untuk label rekaman. "Jika Spotify akan menggelar IPO, setidaknya mereka harus memiliki cerita yang bagus tentang itu."

Ke depan Spotify berencana menambah layanan Hi-Fi music berkualitas suara rekaman asli. Harganya berkisar US$5 sebulan untuk akun personal atau US$14,99 untuk akun keluarga yang bisa dipakai sampai enam buah akun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: