Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam mengungkapkan aktivitas ekspor dan impor di wilayahnya pada Februari 2017 mengalami penurunan bila dibandingkan Januari pada tahun yang sama. Tercatat, ekspor Sulsel menurun 6,42 persen dari US$92,21 juta menjadi US$86,29 juta. Adapun, impor Sulsel anjlok 18,79 persen dari US$97,46 juta menjadi US$79,15 juta.
Nursam memaparkan meski terjadi penurunan secara bulanan, tapi aktivitas ekspor dan impor Sulsel memperlihatkan grafik menggembirakan secara tahunan. Untuk ekspor secara tahunan terjadi peningkatan 25,77 persen dari US$68,61 juta menjadi US$86,29 juta. Lalu, untuk impor terjadi kenaikan 63,1 persen dari US$48,53 juta menjadi US$79,15 juta.
"Secara bulanan aktivitas ekspor impor Sulsel memang menurun, tapi secara tahunan malah meningkat cukup signifikan. Penurunan ekspor impor pada Februari 2017 terjadi karena dipengaruhi faktor sesional saja," ucap Nursam saat merilis perkembangan ekspor impor di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Kota Makassar, Rabu (15/3/2017).
Berdasarkan catatan BPS, Nursam menyebut nilai ekspor Sulsel selama Januari-Februari 2017 menembus US$178,5 juta. Angka itu meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar US$147,02 juta atau naik 21,42 persen, sedangkan nilai impor Sulsel rentang Januari-Februari berkisar US$176,61 juta atau naik 72,01 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Nursam mengimbuhkan nikel masih menjadi komoditas unggulan Sulsel untuk ekspor. Tercatat, Sulsel mengekspor nikel senilai USS47,54 juta atau berkontribusi 55,09 persen dari total nilai ekspor. Untuk impor, Sulsel tercatat paling banyak mendatangkan bahan bakar mineral dan mesin/peralatan listrik yakni masing-masing US$22,13 juta dan US$19,92 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement