Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2020, Pemerintah Targetkan 8 Juta UMKM Go Online

2020, Pemerintah Targetkan 8 Juta UMKM Go Online Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM?serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)?berkomitmen untuk meng-online-kan delapan juta UMKM sampai 2020. Diharapkan, pada akhir 2008 setidaknya dua juta UMKM sudah go online.

Hal ini sesuai dengan Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang diluncurkan pemerintah pusat, yaitu E-Commerce Road Map atau Peta Jalan e-Commerce yang diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dan secara bersamaan mampu memberikan ruang besar bagi produk lokal dipasarkan?lebih luas secara global.

"Peta Jalan e-Commerce sekaligus dapat mendorong kreasi, inovasi, dan intensi kegiatan ekonomi baru di kalangan generasi muda. Dengan cara memberikan kepastian dan kemudahan berusaha dalam memanfaatkan e-commerce dengan menyediakan arah dan panduan strategis untuk mempercepat pelaksanaan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik pada periode 2016-2019," kata Deputi Bidang Koordinasi Kewirausahaan Industri Kreatif Kementerian Koordinator Perekonomian RI Rudy Salahudin di Bandung, Jumat (31/3/2017).

Rudy mengatakan kebijakan ini akan mengutamakan dan melindungi kepentingan nasional, khususnya terhadap UMKM serta pelaku usaha startup.

Sementara itu, imbuhnya, manfaat bagi masyarakat dari gerakan peng-online-an 100.000 UMKM adalah memberikan beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang mengikuti Gerakan 100.000 UMKM go online di antaranya, distribusi kredit usaha rakyat (KUR) terbesar dalam 1x24 jam; inkorporasi RKB (Rumah Kreatif BUMN); transformasi dari unbanked ke banked (financial inlusion); serta kesempatan membuat NPWP serentak untuk seluruh pelaku UMKM yang akan di-online-kan.

Sampai saat ini, sambung Rudy, inklusi finansial di Indonesia masih belum maksimal. Sekitar 60% masyarakat belum memiliki rekening bank, termasuk pelaku UMKM. Selain itu, penyaluran KUR juga masih rendah yaitu 4 juta UMKM dibandingkan total UMKM yang ada di Indonesia.

Rudy menjelaskan upaya membangun kewirausahaan nasional dengan meng-online-kan 100.000 UMKM serentrak akan dilakukan oleh Nurbaya Initiative bekerja sama dengan Pos Indonesia dengan mengerahkan 25.000 karyawan yang dilatih menjadi digital fasilitator untuk membantu peng-online-an UMKM.

"Proses peng-online-an dilakukan oleh peserta dengan mendatangi lokasi/tenda registrasi baru UMKM Online untuk diperiksa kelengkapan data dan persyaratannya sebelum diproses menjadi UMKM Online. Pendaftaran UMKM go online juga bisa dilakukan dengan mengisi formulir online di http://umkmonline.id atau dengan mengirim SMS ke nomor 0813-1001-8008 dengan format nama UMKM, lokasi, produk/service yang ditawarkan," papaarnya.

Manfaat lain dari gerakan peng-online-an 100.000 UMKM ini selain mendapat domain (.id) dan hosting gratis, peserta juga dapat memasarkan produk UMKM yang telah di-online-kan di maketplace terkemuka, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Elevania, dan Blanja. Selain itu, Nurbaya Initiative juga akan menyiapkan e-kiosk di seluruh Kantor Pos untuk mengoptimalkan penjualan produk UMKM.

Bentuk lain dukungan kepada UMKM Go Online diwujudkan dengan memfasilitasi sistem perpajakan yang mudah bagi pelaku UMKM Go Online.

"Gerakan peng-online-an 100.000 UMKM diharapkan mampu mempercepat visi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia?dengan penekanan pada kekuatan UMKM nasional yang mampu menjadi pemain di dalamnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: