Tak butuh waktu lama polisi Rusia berhasil mengungkap identitas pelaku pengeboman di stasiun bawah tanah St Petersburg, Rusia, Senin (3/4/2017) lalu. Perkembangan terkini seperti dikutip Reuters, Rabu (5/4/2017) menyebutkan serangan itu telah menawaskan setidaknya 11 orang dan 45 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut pihak keamanan Kirgistan (GKNB) pelaku bom mematikan itu diketahui bernama Akbarzhon Jalilov dan merupakan penduduk asli Kyrgyzstan namun telah memperoleh kewarganegaraan Rusia. Ia lahir di kota Osh pada tahun 1995 dan saat ini berusia 23 tahun. Laporan kantor berita Interfax menyebutkan, pria tersebut dikenal memiliki hubungan dekat dengan kelompok Islam radikal.
Identitas pelaku secara komplet belum diketahui, namun ada beberapa konfirmasi media lokal mengatakan Jalilov pernah bekerja selama beberapa tahun sebagai koki sushi di Restoran St. Petersburg dan merupakan seorang penggemar seni bela diri. Beberapa laporan lain juga menyebutkan, ia dan keluarga pindah ke Rusia akibat konflik berdarah antara masyarakat Kyrgyz dan Uzbekistan pada tahun 2010.
Perlu Anda tahu, di wilayah tersebut pemberontakan telah berlangsug sejak perang Chechnya pada 1990-2000. Jalilov sendiri barangkali merupakan pelaku bom bunuh diri pertama dari Asia Tengah. Ini seperti beberapa tahun lalu ketika muncul fenomena pemuda-pemuda dari Eropa untuk pergi ke Suriah dan bergabung bersama kelompok ekstremis. Data otoritas Kyrgyz menyebutkan ada sekitar 600 orang warganya telah bepergian ke Irak dan Suriah pada tahun 2016, bahkan beberapa dari mereka telah melakukan aksi bom bunuh diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Advertisement