Pemerintah Indonesia tengah menjajaki peluang kerja sama ekonomi dengan Afghanistan yang secara historis memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia. Kedua negara telah menjalin hubungan yang baik selama 62 tahun dan berperan aktif menyukseskan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Afghanistan merupakan mitra dagang nonmigas terbesar di Asia Tengah. Untuk itu, diharapkan ke depannya, semakin banyak peluang kerja sama ekonomi dapat terjalin sehingga mampu meningkatkan total perdagangan serta mengoptimalkan keuntungan komparatif dan kompetitif bagi kedua negara.
?Kami berkomitmen untuk memperkuat dan melanjutkan kerja sama bilateral terutama di sektor industri. Sebagai negara yang sama-sama memiliki penduduk muslim yang besar, Indonesia menganggap Afghanistan sebagai saudara yang penting dalam hubungan politik maupun ekonomi,? kata Menperin pada acara Business Dialogue Indonesia-Afghanistan di Jakarta, kemarin. Acara itu merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani.
Menurut politisi Golkar itu, pemerintah Afghanistan telah mengambil langkah reformasi untuk meciptakan iklim usaha yang kondusif. Oleh karenanya, pelaku bisnis Indonesia perlu melihat peluang dagang dan perluasan usaha ke negara tersebut. ?Yang masih potensial, antara lain sektor agrikultur, proyek infrastruktur, eksplorasi mineral, tekstil dan aneka, serta sektor industri kecil dan menengah,? tuturnya.
Airlangga pun mengundang pelaku bisnis Afghanistan agar meningkatkan penanaman modal di Indonesia, khususnya di industri manufaktur, mulai dari sektor barang konsumsi hingga barang modal termasuk jasa perawatan untuk mendukung proyek infrastruktur di dalam negeri.
Menurut Airlangga tahun lalu nilai investasi Afghanistan di Indonesia mencapai US$12,3 juta, umumnya tersebar di sektor industri kimia dan farmasi. Sebelumnya Presiden Afghanistan Ashraf menyatakan peluang bagi Indonesia adalah dapat memanfaatkan posisi Afghanistan menjadi negara penghubung untuk masuk ke kawasan Asia Tengah dan Asia Selatan. Pasalnya, Afghanistan tengah mengembangkan sejumlah pelabuhan di kawasan ekonomi khusus untuk membantu pengelolaan logistik bagi produk-produk yang akan didistribusikan, baik ke Afghanistan maupun negara sekitar di kawasan Asia Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement