Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Melonjak Usai Serangan Udara Amerika di Suriah

Harga Minyak Melonjak Usai Serangan Udara Amerika di Suriah Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak menanjak tajam setelah militer Amerika Serikat menyerbu pangkalan udara pemerintah Suriah, Jumat (7/4/2017). Bombardir itu lantas berdampak pada kenaikan harga minyak mentah Brend yang menembus US$56 per barel.

Dikutip BBC, Jumat (7/4/2017) Suriah telah membatasi produksi minyak, namun lokasi di Timur Tengah dan aliansi bersama produsen minyak lainnya meningkatkan kekhawatiran penyebaran konflik yang mengganggu pengiriman minyak mentah.

Pasar Eropa menunjukkan sedikit penurunan di awal perdagangan FTSE 100 London. Turun 0,3% menjadi 7.301,24, sementara aset lainnya membuahkan hasil, semisal harga emas naik 1,2% menjadi US$1,235.75 per ounce.

Sementara, di pasar Asia serangan udara di atas mendorong kenaikan saham energi, sebagaimana dilihat dari Indeks Nikkei Jepang yang ditutup menguat 0,36% menjadi 18.664. Beredar informasi jika pemerintah Jepang juga berada di balik serangan tersebut.

Kendati analis mengatakan dampak pasar dari serangan berlangsung singkat, karena AS memandangnya sebagai one-off (hanya berlangsung sekali). ?Itu adalah reaksi spontan, karena pasar mulai kembali normal dan tampaknya tidak memberikan dampak lebih lanjut,? kata Christoffer Moltke-Leth di Saxo Capital Markets Singapura.

Sebelum itu pada Maret lalu, harga minyak mentah dunia juga tergelincir, meski masih diperdagangkan di atas US$50 per barel. Hal itu dipicu oleh keprihatinan atas meningkatnya pasokan minyak Amerika Serikat di saat OPEC terus berupaya mengurangi produksi. Sebanyak 11 produsen minyak berjanji untuk mengurangi produksi mencapai 124.000 per barel. Di sisi lain, analis dan ekonom berharap harga Brent di 2017 akan berada di kisaran US$57,52 per barel.?

Asal tahu saja, ini adalah serangan langsung pertama tentara Amerika Serikat kepada pemerintahan Bashar al-Assad, sekaligus sebagai respons terhadap serangan senjata kimia pasukan pro Assad yang menewaskan 100 warga sipil.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: