PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 16% hingga akhir tahun 2017. Target tersebut terbilang konservatif karena di 2016 perseroan mampu mencapai pertumbuhan kredit sebesar 17,2% dari Rp1,14 triliun di 2015 menjadi Rp1,22 triliun di tahun berikutnya.
Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan bahwa sepanjang tahun lalu permintaan kredit masih rendah sejalan dengan konsolidasi korporasi, perlambatan?perekonomian global, dan aktivitas perekonomian nasional yang belum pulih.
"Tahun lalu penyaluran kredit fokus pada bisnis ritel. Ke depan, untuk mempercepat pertumbuhan, penyaluran kredit Bank Dinar akan masuk sektor penunjang bisnis infrastruktur," katanya usai RUPS Tahunan di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Ia menambahkan perseroan juga akan lebih fokus dalam mengelola kredit bermasalah atau NPL serta meningkatkan fee based terutama pada bisnis payroll, kartu debit, maupun ATM.
Selain menargetkan pertumbuhan kredit, Hendra juga menyatakan perseroan membidik peningkatan pada perolehan dana pihak ketiga (DPK), yaitu sebesar 15%. Tahun lalu DPK perseroan mencapai Rp1,62 triliun, naik 9,8% dibanding tahun 2015.
"Pertumbuhan DPK tahun 2016 dipicu meningkatnya nasabah baru serta dana repatriasi tax amnesty," jelasnya.
Pertumbuhan DPK pada 2016 tersebut melampaui rata-rata industri yang hanya sebesar 9,6%. Dengan sasaran peningkatan 15 persen pada 2017, artinya DPK Bank Dinar hingga akhir tahun ini akan mencapai Rp1,86 triliun.
Terkait hasil RUPS Tahunan, Hendra mengungkapkan pemegang saham perseroan telah menyetujui laporan direksi tentang kinerja perseroan dan pengesahan neraca serta perhitungan laba/rugi perseroan tahun buku 2016. Selain itu, seluruh laba bersih yang diraih pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp13,08 miliar dialokasikan sebagai laba ditahan untuk memperkuat rencana ekspansi perseroan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement