Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Februari 2017 Melambat

BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Februari 2017 Melambat Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Penjualan Eceran Februari 2017 yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa secara tahunan pertumbuhan penjualan eceran melambat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2017 yang tumbuh 3,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan 6,3% (yoy) pada Januari 2017.

"Perlambatan penjualan eceran terjadi baik pada kelompok makanan maupun nonmakanan. Secara regional, perlambatan penjualan eceran terutama terjadi di kota Jakarta dan Denpasar," tulis BI dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/4/2017).

BI menyebutkan bahwa pada Maret 2017, pertumbuhan penjualan eceran terindikasi masih melambat sebagaimana tercermin dari IPR yang tumbuh 2,6% (yoy), lebih rendah dari bulan Februari 2017. Perlambatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan nonmakanan.

Pada periode tersebut, penjualan eceran pada kelompok makanan diperkirakan tumbuh 4,9% (yoy), lebih rendah dari 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Di sisi lain pertumbuhan tahunan penjualan kelompok komoditas nonmakanan diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -0,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,8% (yoy) pada Februari 2017.

Survei juga mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Mei 2017) di tingkat pedagang eceran diperkirakan meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 140,4 lebih tinggi dari 134,1 pada bulan sebelumnya.

"Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada Agustus 2017 diperkirakan melambat dengan nilai IEH enam bulan mendatang sebesar 131,3, lebih rendah dari 132,3 pada bulan sebelumnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: