Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dapat menyelesaikan persoalan pemadaman listrik di Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
"Saya baru sebentar di sini sudah terjadi tiga kali pemadaman listrik. Dengan PLTN bisa menyelesaikan permasalahan pemadaman listrik," ujar Nasir saat berkunjung ke Universitas Bangka Belitung di Pangkal Pinang, Kamis (13/4/2017).
Dia memberi contoh Uni Emirat Arab yang merupakan penghasil minyak bumi terbesar nomor empat dunia namun sekarang sedang membangun empat PLTN dengan kapasitas 5.600 MW atau dengan kata lain bisa menyelesaikan persoalan pemadaman listrik di Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
"Jangan takut pada PLTN. Justru kecelakaan kerja lebih banyak terjadi di PLTU dibandingkan PLTN," katanya.
Nasir mengatakan saat ini teknologi PLTN sudah canggih. Di negara maju misalnya sudah mengembangkan teknologi PLTN yang unitnya langsung berhenti begitu terjadi terjadi bencana.
"Di Prancis misalnya sudah bikin PLTN yang mengapung," papar dia.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu menambahkan biaya pokok produksi listrik melalui PLTN lebih hemat dibandingkan PLTU yang hanya 3,5 sen per KWH jauh di bawah PLTU dengan harga 18 sen per KWH.
"Saya pernah datang ke Iran, di sana sudah menggunakan PLTN. Itu desa-desa yang ada di bukit terang benderang, meskipun penduduknya sedikit," cetus dia.
Meski demikian, Nasir belum dapat memaparkan kapan rencananya pembangunan PLTN akan dilakukan di Bangka Belitung.
Sebelumnya Badan Tenaga Nuklir Nasional telah menyelesaikan studi tapak pembangunan PLTN di Babel. Babel dipilih karena dinilai aman dari bencana gempa bumi.
"Hasil survei terbaru menyebutkan sebanyak 78 persen masyarakat menerima PLTN dengan alasan pemadaman listrik," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement