CEO LafargeHolcim Mundur Usai Dituding Danai Kelompok Bersenjata Suriah
CEO perusahaan semen terbesar di dunia LafargeHolcim (LHN.S) Eric Olsen telah mengundurkan dari jabatan terkait dugaan pendanaan?terhadap kelompok bersenjata di Suriah.
Perusahaan mengakui pabriknya di Jallabiya telah mendanai sebuah kelompok bersenjata untuk menjaga pabrik tetap beroperasi. Pengunduran diri Olsen terjadi ketika hasil invetigasi internal perusahaan menunjukkan adanya bukti serta dilema yang dihadapi perusahaan ketika bekerja di zona konflik.
Secara tegas, perusahaan mengatakan pihaknya telah mendanai kelompok bersenjata dan langkah tersebut bertentangan dengan kebijakan perusahaan. Langkah-langkah yang diambil perusahaan demi melanjutkan operasi tidak dapat dibenarkan karena bertentangan dengan kode etik yang berlaku. Selain itu, jaksa juga melakukan investigasi terkait aktivitas perusahaan di Suriah.
Investigasi LafargeHolcim yang menyimpang sebetulnya telah diketahui oleh manajemen lokal dan regional dan itu membuktikan jika Olsen telah melakukan kesalahan. Asal tahu saja, Olsen telah memimpin perusahaan yang melakukan merger dengan Swiss Holcim ini sejak 2015 silam.
"Setelah meninjau secara dalam, dewan perusahaan menyimpulkan Eric Olsen tidak bertanggung jawab atau tidak menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya," kata perusahaan seperti dikutip Reuters?di Jakarta, Senin (24/4/2017).
Sementara, Olsen mengatakan dirinya telah mengundurkan diri?dari perusahaan secara resmi sejak 15 Juli 2016.
"Saya sama sekali tidak menyadari kesalahan yang saya perbuat. Saya percaya kepergian saya akan memberikan kontribusi untuk mengembalikan ketenangan terhadap perusahaan," tutup Olsen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement