Lalu lintas penumpang dan barang di Pelabuhan Makassar cenderung lesu pada triwulan I-2017. Bahkan, realisasi jumlah penumpang dan barang di pelabuhan yang menjadi pintu gerbang kawasan timur Indonesia (KTI) tersebut gagal memenuhi target.
"Hingga triwulan I memang kecenderungannya tidak ada lonjakan signifikan. Tapi, kami tetap optimitis ada peningkatan pada triwulan II dan itu terus diusahakan," kata General Manager Pelindo IV Yosef Benny Rohy di Makassar, Minggu?(30/4/2017).
Berdasarkan catatan Pelindo IV, trafik penumpang di Pelabuhan Makassar pada triwulan hanya 128.897 orang. Jumlah itu berkisar 78,17 persen dari total target 164.891 orang. Untuk trafik barang, realisasinya tercatat 815.892 ton/m3 atau 83,81 persen dari total target 973.461 ton/m3.
Lesunya trafik penumpang dan barang di Pelabuhan Makassar sendiri, Yosef menilai masih merupakan dampak atas perlambatan ekonomi secara nasional dan global. Yosef berharap proses pemulihan ekonomi berlangsung cepat dan lancar sehingga aktivitas penumpang dan barang kembali menggeliat.
Kecenderungan lesunya trafik penumpang dan barang, menurut Yosef, tidak hanya terjadi di Pelabuhan Makassar, tapi hampir di seluruh pelabuhan, khususnya di Sulawesi. Khusus Sulsel, realisasi yang dicapai pada triwulan I cukup baik mengingat aktivitas kapal dan peti kemas memenuhi target.
Masih merujuk data Pelindo IV, Yosef memaparkan aktivitas kapal dan petikemas memang cukup signifikan dan di atas target. Untuk trafik peti kemas tercatat sudah 1.982 Teus dari target 1.815 Teus. Sedang untuk trafik kapal juga meningkat dari 7,56 Gt menjadi 7,87 Gt.
"Kalau sampai dengan triwulan satu memang ada beberapa kecenderungan kita belum terjadi lonjakan yang signifikan. Tapi, kami tetap berharap dan optimis bahwa triwulan dua nanti mulai terjadi recovery ekonomi di Sulawesi, khususnya di pelabuhan," sebutnya.
Menurut Yosef, meski terjadi perlambatan ekspor, tapi aktivitas terus berjalan. Terlebih, pihaknya sendiri mendukung pemerintah dengan mendorong kebijakan direct export untuk kawasan timur Indonesia. Aktivitas bongkar muat dari luar negeri alias impor juga masih cukup besar, meski masih didominasi sektor konsumsi dibandingkan industri.
Lebih jauh, untuk trafik penumpang dan barang di Pelabuhan Makassar diproyeksikan mengalami peningkatan pad triwulan II. Bukan hanya karena adanya harapan recovery economy, tapi adanya momentum Ramadhan yang selalu diwarnai membeludaknya arus mudik dan arus balik dari pelbagai moda transportasi, baik darat, laut, dan udara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement