Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Demo Buruh, Pengamanan di Bandara Hasanuddin Diperketat

Antisipasi Demo Buruh, Pengamanan di Bandara Hasanuddin Diperketat Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Manajemen PT Angkasa Pura I dan aparat keamanan memperketat pengamanan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk mengantisipasi aksi demonstrasi pada hari buruh se-dunia alias May Day pada Senin, 1 Mei.

Langkah pengamanan dimaksudkan guna memastkan situasi di area bandara yang merupakan objek vital aman dan kondusif serta mengantisipasi adanya keterlambatan calon penumpang akibat demo buruh.

Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar I Turah Aji Ari mengatakan pengamanan tambahan dari pasukan gabungan telah disiagakan sejak Minggu, 30 April, malam. Pasukan gabungan itu sendiri terdiri atas personel TNI, Polri, dan Aviation Security alias Avsec.

"Tadi malam sudah apel gabungan. Mereka berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya unjuk rasa atau demonstrasi," kata Turah saat dikonfirmasi Warta Ekonomi?di Makassar, Senin?(1/5/2017).

Menurut Turah, demonstrasi di area bandara sebenarnya tegas dilarang dalam aturan. Namun, pihaknya tidak bisa melarang sehingga menyiapkan langkah antisipatif bila tetap ada buruh yang menggelar unjuk rasa di area bandara.

"Keberadaan pasukan gabungan tersebut untuk memastikan bila memang ada unjuk rasa, jangan sampai mengganggu pihak lainnya. Harus tertib," tegas pria asal Bali itu.

Dalam peringatan May Day yang kerap diwarnai aksi unjuk rasa, Turah menyebut tantangan bagi pihaknya ialah memastikan tidak ada simpul kemacetan di area bandara yang berpotensi membuat calon penumpang terlambat. Karenanya, keberadaan pasukan gabungan bukan sebatas pengamanan, tapi juga pelayanan terhadap calon penumpang.

"Kalau calon penumpang telat gara-gara adanya aksi unjuk rasa, bukan unjuk rasanya yang diprotes, tapi kami dari pengelola bandara. Makanya, kami siapkan langkah antisipatif terkait pengamanan aksi unjuk rasa pada hari buruh," ucap dia.

Unjuk rasa pada May Day di Makassar diperkirakan akan diikuti oleh setidaknya 5.000 buruh dari berbagai konfederasi serikat pekerja. Mereka berencana menyampaikan aspirasinya terkait penolakan upah murah kepada wakil rakyat dan pemerintah. Perwakilan dari buruh Sulsel, Basri Abbas, menjamin unjuk rasa yang dilakukannya di Kota Makassar berjalan aman dan tertib.

"Yang kami lakukan aksi damai," ucap dia.

Tuntutan utama buruh pada peringatan May Day, Basri menegaskan masih seputaran penolakan terhadap upah murah. Buruh ditegaskannya mendesak pemerintah untuk segera mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Regulasi tersebut dianggap biang kerok munculnya upah murah bagi buruh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: