PT Pertamina Lubricants meraih Indonesia Green Award 2017 untuk dua kategori, yakni Menghemat Energi dan Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan dan Mengembangkan Pengolaan Sampah Terpadu. Penghargaan diberikan langsung kepada Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants Arya Dwi Paramita di Jakarta.
Indonesia Green Awards 2017 merupakan penghargaan lingkungan tahunan yang telah memasuki penyelenggaraan ke-8. Pada tahun ke-8 ini Indonesia Green Awards mensyaratkan setiap inisiatif merupakan "Cerita Perubahan".
Setiap perusahaan diharuskan untuk menceritakan sebelum dan sesudah inisiatif/inovasi itu dilakukan dan dampak positif yang dirasakan.
Penghargaan Penghematan Energi dan Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan merupakan apresiasi kepada perusahaan yang mampu memberikan penghematan yang signifikan sebagai upaya mengganti energi fosil.
Dalam hal ini, PT Pertamina Lubricants melalui Production Unit Gresik telah berhasil berinovasi dengan meningkatkan efisiensi boiler melalui konversi bahan bakar menggunakan energi baru dan terbarukan menjadi CNG yang merupakan alternatif bahan bakar selain bensin dan solar dan merupakan energi yang lebih "bersih" bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak lainnya karena emisi gas buang yang ramah lingkungan sesuai dengan target pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menjunjung tinggi upaya Go Green.
Selain itu, PT Pertamina Lubricants juga aktif melakukan pengelolahaan sampah terpadu dengan menjalankan inovasi daur ulang drum bekas limbah Non-b3 yang dijadikan meubel/perabot rumah yang kreatif dan inovatif yang tidak hanya memberikan dampak baik bagi masyarakat, namun juga menumbuhkan wirausaha meubel di wilayan Production Unit Cilacap.
Dalam menjalankan proses produksi, PT Pertamina Lubricants berkomitmen untuk secara konsisten melaksanakan berbagai kegiatan terutama dari budaya untuk mengurangi timbulan limbah padat non B3 serta jika memungkinkan untuk memanfaatkannya, terutama dalam hal menerapkan extended producer responsibility (EPR), yaitu konsep yang didesain untuk mengintegrasikan biaya-biaya lingkungan ke dalam proses produksi suatu barang sampai produk ini tidak dapat dipakai lagi sehingga biaya lingkungan menjadi komponen harga pasar produk tersebut.
Kini, PT Pertamina Lubricants sudah memiliki pengrajin home industry mitra binaan yang khusus mengelolah limbah non-b3 tersebut di Cilacap.
"Kami berterima kasih kepada The La Tofi School of CSR atas penghargaan ini. Inovasi hijiau kami tentunya tidak hanya memberikan dampak baik bagi lingkungan namun juga memberikan dampak baik bagi sumber daya manusia Indonesia. Sebagai produsen pelumas karya anak bangsa, kami memiliki tanggung jawab besar untuk terus memberikan produk berkualitas terbaik dan melahirkan inovasi-inovasi hijau di masa yang akan datang," kata Arya Dwi Paramita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement