Warta Ekonomi, Makassar -
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV berfokus membangun konektivitas pada seluruh pelabuhan untuk menekan disparitas harga yang masih terjadi di Kawasan Timur Indonesia. Melalui sinergitas antar-pelabuhan dengan melibatkan seluruh stakeholder, pengiriman barang dipermudah sehingga masyarakat bisa memndapatkan barang kebutuhannya dengan harga yang tidak terlampau tinggi.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan masih adanya disparitas harga di Indonesia Timur dipicu karena sejumlah daerah memang masih sulit mendapatkan pasokan barang. Masih minimnya konektivitas langsung di seputar Indonesia ?Timur berimbas pada lamanya proses pengiriman karena harus berputar-putar. Belum lagi, kata dia, ongkos pengiriman yang membengkak.?
Sebagai contoh, Doso menyebut tidak ada angkutan langsung Makassar-Jayapura-Makassar ataupun Nunukan-Tarakan-Balikpapan-Makasssar. Begitu pula dengan Palu-Makassar-Palu. Padahal, rute-rute itu sangat potensial karena melintasi beberapa kota besar. Selama ini, angkutan menuju kota tersebut harus melalui Surabaya dan Semarang. Imbasnya, ongkos pengiriman tentunya menjadi mahal dan pengiriman membutuhkan waktu yang lebih lama.?
?Konektivitas domestik di Indonesia Timur selain berperan mengonsolidasi muatan domestik kebutuhan Indonesia Timur, juga memperkuat direct export maupun direct call. Upaya ?Pelindo IV tersebut akan melengkapi angkutan bersubsidi Tol Laut yang dilakukan oleh PT Pelni. Bahkan untuk wilayah tertentu, kami akan bersinergi dengan PT Pelni,? kata Doso, Kamis, (4/5/2017).
Sejauh ini, upaya membangun konektivitas domestik sudah dilakukan PT Pelindo IV, meskipun belum bisa menyeluruh. Doso menyebut pihaknya menggandeng salah satu perusahaan pelayaran lokal untuk mengangkut barang ekspor dan kebutuhan domestik Palu-Makassar-Palu serta Makaasar-Papua-Makassar berupa semen dan komoditas ekspor Papua ke Makassar.
Beberapa waktu lalu, Pelindo IV juga sudah meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Semen Tonasa untuk membantu pendistribusian semen dari Pelabuhan Makassar ke Jayapura. Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, Pelindo IV melakukan pengiriman perdana sebanyak 60 kontainer semen ke Papua dari target 500 kontainer per bulan melalui Pelabuhan Makassar pada awal Mei ini.
?Terobosan tersebut menekan disparitas harga semen yang terbukti kini mengalami penurunan sekitar 15 persen dibandingkan kondisi sebelumnya. Biaya logistik dari dan ke Jayapura juga akan mengalami penghematan sekitar 40 persen. Selain itu, barang kebutuhan juga jadi cepat diterima oleh masyarakat karena adanya angkutan langsung ke daerah tujuan KTI,? jelas Doso.
Doso menambahkan upaya membangun konektivitas domestik akan dilakukan bersama-sama dengan perusahaan pelayaran lokal yang ada, serta para pengelola pelabuhan di Indonesia. ?Makanya, keliru jika ada anggapan yang mengatakan bahwa PT Pelindo IV akan mematikan perusahaan pelayaran lokal karena ikut terlibat dalam kegiatan logistik. Justru kami ingin membangun sinergi, tidak hanya dengan BUMN tetapi juga dengan pihak swasta dan stakeholder lainnya,? ujarnya.
Menurut Doso, langkah membangun konektivitas domestik ini tidak lebih merupakan upaya perusahaan pelat merah itu yang menjalankan program pemerintah. Toh, Pelindo IV sebagai BUMN harus menjadi agent of development. Artinya, ketika ada perilaku masyarakat atau daya beli masyarakat yang sangat kurang karena keterbatasan, baik dari segi transportasi maupun kelangkaan barang yang berdampak pada tingginya harga barang di suatu wilayah, maka pihaknya berusaha membantu agar masyarakat semakin tidak terpuruk.
Lebih jauh, Doso menuturkan pihaknya senantiasa terbuka bila ada pihak, termasuk dari kalangan swasta yang ingin terlibat dalam membangun konektivitas domestik. "Yang penting bagi kami yaitu menciptakan bagaimana agar harga barang itu tidak terjadi disparitas yang menganga antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, serta antara Barat dan Timur tidak lagi terjadi kesenjangan yang begitu lebar. Ini kan nawacita dari Presiden Joko Widodo yang ingin kami wujudkan. Nantinya juga akan ada MoU-MoU dengan perusahaan pelayaran lokal maupun pengelola pelabuhan lainnya di Indonesia Timur,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement