Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Via Bulog, Pemerintah Bakal Pasok Daging Sapi Impor

Via Bulog, Pemerintah Bakal Pasok Daging Sapi Impor Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah melalui Bulog akan memasok daging sapi beku impor ke pasar tradisional untuk menghindari lonjakan harga daging sapi jelang Ramadan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya telah mengimpor daging sapi beku dari India sebanyak 40 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan stok sapi dalam negeri.

?Daging sekarang yang ada di bulog ada 40 ribu ton daging dari India. Yang sudah disiapkan lagi untuk masuk 51 ribu ton. Daging sapi impor yang sedang ada di pasar, distributor, para importir itu lebih dari 40 ribu ton," katanya ketika melakukan survey harga sembako bersama Wali Kota Bandung di Pasar Kosambi Bandung, Jumat (5/5/2017)

Menurutnya, kebijakan impor sapi dipilih, salah satunya karena populasi sapi di tanah air menurun drastis. Hal ini sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Untuk itu, kebijakan impor daging diambil pemerintah agar populasi sapi yang ada bisa terus produktif. Sehingga sapi-sapi lokal di dalam negeri tidak dipotong lebih dulu untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.

"Kita masukan impor dagingnya, supaya sapi yang produktif itu tidak dipotong dulu. Karena makin dipotong makin habis kita sapinya, kemudian ada program dari bapak menteri pertanian untuk meningkatkan populasi sapi baik dari sapi indukan, kemudian dari program SIWAB (sapi wajib bunting). Jadi ini untuk meningkatkan populasi sapi ini tidak mungkin sekaligus. Di NTT sekarang sudah habis, yang indukannya aja dipotong," tuturnya.?

Adanya kebijakan impor daging sapi ini, ketersediaan daging sapi selama empat bulan ke depan dipastikan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok maupun harga daging karena pemerintah selalu berupaya untuk menjaga stok dan kestabilan harga.

"Jadi sampai empat bulan ke depan aman. Jangan ada kekhawatiran karena kita semua bersama-sama Pak Wali bersama kadisperindagnya dan juga tim pengendalian pangan mengawasi betul betup untuk upaya-upaya spekulasi untuk menahan stok pasti kita tindak,?ungkapnya.?

Berkenaan dengan harga daging sapi, dia menyebutkan, saat ini harga daging sapi di pasaran tergolong cukup tinggi yakni sebesar Rp120 ribu per kilogram. Dengan adanya daging impor beku tersebut, dijual dengan harga yang lebih murah yakni sebesar Rp 80 ribu per kilogram.

"Segera kita akan masukan di sini (pasar tradisional) daging beku dari Bulog dengan harga jual maksimum Rp 80 ribu biar masyarakat ada dua pilihan. Sementara ini masyarakat masih menganggap bahwa daging beku itu kurang manis dan sebagainya, padahal daging beku itu lebih higienis. Tapi biar masyarakat memilih dengan kualitas yang bagus itu ada dua pilihan," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil?menginstruksikan kepada PD. Pasar Bermartabat untuk mengedukasi masyarakat tentang pilihan konsumsi daging sapi beku dalam kemasan. Selama ini, ia melihat bahwa masyarakat masih enggan mengkonsumsi daging beku karena kurangnya pengetahuan.

Menurutnya, para pedangang daging sapi di Pasar Kosambi, juga sudah siap menjual daging beku yang dipasarkan oleh Bulog. Mereka telah memiliki alat pendingin di kiosnya masing-masing untuk media penyimpanan.

?Konsumen tidak terlalu suka daging beku bukan karena daging beku bermasalah, tetapi karena kurang edukasi bahwa ternyata justru daging beku itu lebih higienis dan ?harganya lebih murah,?pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: